Psikolog Lita Gading Hadapi Laporan Ahmad Dhani dengan Santai, Ini 5 Respon Menohoknya!

Jakarta – Ahmad Dhani mengambil langkah hukum dengan melaporkan psikolog Lita Gading atas dugaan eksploitasi anak dan pelanggaran UU ITE terkait konten yang membahas anaknya, SF. Lita Gading, yang saat ini berada di Eropa, menanggapi laporan ini dengan serangkaian pernyataan tegas dan santai. Berikut adalah 5 poin penting dari responnya:

1. Tetap Tenang

Menanggapi pelaporan tersebut, Lita Gading menyatakan ketenangannya. Ia yakin memiliki semua bukti yang diperlukan untuk membela diri. "Santai saja. Semua bukti ada di jejak digital," ujarnya.

2. Tegaskan Video Berisi Edukasi

Lita Gading bersikeras bahwa konten yang dibuatnya bertujuan untuk memberikan edukasi, bukan untuk merundung SF. "Ini edukasi, psikoedukasi," tegasnya. Ia membantah tuduhan perundungan dan mengklaim justru berusaha melindungi anak dari serangan warganet. "Justru saya menghalau netizen dari perundungan sesungguhnya," jelasnya.

3. Tidak Berencana Melapor Balik

Melalui kuasa hukumnya, Lita Gading menyatakan tidak ada rencana untuk melaporkan balik Ahmad Dhani. Pihaknya menyayangkan pelaporan ini, karena dianggap menyangkut kebebasan akademik. "Sangat disayangkan karena ini pertama akademisi, jadi kebebasan akademik sudah dirampas," kata kuasa hukumnya.

4. Menolak Minta Maaf

Lita Gading melalui kuasa hukumnya membantah keras tuduhan tersebut dan menolak untuk meminta maaf. "Klien kami tidak melakukan kejahatan yang luar biasa, dan klien kami, kami pastikan tidak akan mengatakan minta maaf," tegas kuasa hukumnya. Ia berpendapat bahwa video yang diunggah bertujuan untuk edukasi dan tidak mengandung unsur merendahkan martabat anak.

5. Bukan Untuk Popularitas

Kuasa hukum Lita Gading menegaskan bahwa kliennya tidak mencari popularitas melalui kasus ini. "Bukan pansos, klien kami lebih dahulu terkenal, sudah terkenal duluan," katanya. Ia menjelaskan bahwa video tersebut justru merupakan bentuk edukasi yang bertujuan mencegah eksploitasi terhadap anak. "Jadi klien kami menanggapi berita itu jangan sampai (SF) tereksploitasi, mengingatkan mengedukasi makanya coba didengarkan videonya secara seksama," tutupnya.

Scroll to Top