Fitur eksklusif Samsung Galaxy, DeX, yang mengubah ponsel menjadi layaknya komputer desktop, kini menjadi bagian integral dari Android 16. Kabar ini menandai babak baru dalam kolaborasi erat antara Samsung dan Google.
Samsung secara resmi ‘menghibahkan’ teknologi DeX kepada ekosistem Android. Langkah ini merupakan hasil diskusi panjang dan ketertarikan Google terhadap fungsi DeX. Samsung melihat potensi besar DeX untuk masa depan, sehingga memutuskan untuk mengembangkannya lebih lanjut sebagai fitur standar Android, bukan hanya eksklusif untuk perangkat Samsung.
Kemitraan antara Samsung dan Google semakin kokoh, melampaui sekadar mitra platform menjadi rekan pengembang fitur inti Android. Kolaborasi ini telah mencapai tahap di mana kedua perusahaan terlibat bersama dalam proses desain hingga implementasi kode.
Banyak fitur Android yang saat ini kita nikmati sebenarnya lahir dari inovasi yang pertama kali muncul di perangkat Galaxy. Contohnya, fitur multi-window yang debut di Galaxy Note 2 kini menjadi standar di Android. Pengembangan antarmuka (UI) adaptif untuk layar lipat juga merupakan hasil kolaborasi erat antara Samsung dan Google.
Dengan diintegrasikannya DeX ke dalam Android, perangkat Galaxy semakin memperkuat posisinya sebagai ‘laboratorium’ inovasi, tempat fitur-fitur Android masa depan diuji sebelum dirilis secara luas. Tidak menutup kemungkinan, fitur-fitur unggulan Samsung lainnya seperti Galaxy AI, Flex Mode, atau Object Eraser akan menyusul menjadi bagian dari pengalaman Android secara umum di masa mendatang.