Jakarta – Seorang pria Palestina-Amerika, Sayfollah Musallet (20), tewas di Tepi Barat akibat serangan pemukim Israel. Keluarga korban mendesak penyelidikan mendalam atas insiden tragis ini.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, Musallet meninggal dunia setelah mengalami luka parah di sekujur tubuh akibat dipukuli oleh para pemukim di kota Sinjil, sebelah utara Ramallah.
Pemerintah kota Sinjil mengecam tindakan brutal para pemukim tersebut sebagai bagian dari "serangan harian" terhadap warga setempat. Mereka juga menuding pasukan Israel turut campur dengan menghalangi akses paramedis dan relawan.
Seorang teman keluarga mengungkapkan bahwa Musallet, yang lahir di Tampa, Florida, sempat dilarikan ke rumah sakit di Ramallah. Militer Israel menyatakan telah mengetahui laporan mengenai kematian warga sipil Palestina dan sejumlah warga Palestina yang terluka dalam konfrontasi tersebut, dan sedang diselidiki oleh Badan Keamanan Israel (ISA) dan Kepolisian Israel.
Keluarga Musallet mendesak Departemen Luar Negeri AS untuk memimpin penyelidikan atas insiden ini. "Kami sangat terpukul atas kematian Sayfollah Musallet, yang dipukuli hingga tewas oleh pemukim Israel saat ia melindungi tanah keluarganya," ujar pihak keluarga. "Kami menuntut keadilan."
Departemen Luar Negeri AS menyatakan telah mengetahui laporan kematian seorang warga Amerika di Tepi Barat, namun menolak memberikan komentar lebih lanjut demi menghormati privasi keluarga.
Musallet, yang menjalankan bisnis di Tampa, telah berada di Tepi Barat sejak 4 Juni untuk mengunjungi keluarga.
Selain itu, serangan di Sinjel juga menyebabkan seorang pria Palestina tewas akibat tembakan di dada oleh para pemukim. Sepuluh orang lainnya dilaporkan terluka dalam serangan yang sama. Pemerintah kota melaporkan bahwa para pemukim juga menyerang ambulans yang sedang bertugas di dekat Sinjel.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengkritik keras perluasan proyek permukiman Israel di wilayah pendudukan dan menyerukan tindakan tegas untuk menuntut pertanggungjawaban para pelaku kekerasan.