Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengunjungi markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 12-13 Juli 2025. Kunjungan penting ini akan membahas berbagai topik krusial, meliputi kerjasama ekonomi, swasembada pangan, dan energi.
Sebagai kunjungan perdananya ke Uni Eropa sejak menjabat sebagai presiden, momen ini menandai langkah strategis dalam mempererat hubungan Indonesia-UE menuju kemitraan yang lebih kokoh.
Selama berada di Brussels, Presiden Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan tokoh-tokoh penting Uni Eropa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, serta Raja Belgia, Yang Mulia Raja Philippe.
Dalam serangkaian pertemuan tersebut, Presiden Prabowo akan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai isu-isu global terkini, seperti situasi geopolitik, reformasi tata kelola global, dan pentingnya kerjasama antar kawasan yang menjunjung tinggi kedaulatan dan kepentingan nasional masing-masing negara.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik terang dalam upaya penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa, yang telah melalui proses perundingan selama hampir satu dekade. Presiden Prabowo berupaya mendorong tercapainya kesepakatan politik di tingkat pemimpin, sebagai fondasi untuk menuntaskan perundingan CEPA pada September 2025.
Selain isu perdagangan dan ekonomi, Presiden Prabowo juga akan mengangkat isu-isu prioritas Indonesia, termasuk mewujudkan swasembada pangan dan energi, transformasi industri hilirisasi, serta kolaborasi riset dan inovasi, khususnya dalam konteks transisi energi. Indonesia juga akan menekankan pentingnya penguatan konektivitas antar masyarakat, termasuk melalui kemudahan mobilitas.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Uni Eropa ini berlangsung di tengah dinamika global yang terus berkembang, termasuk ketegangan perdagangan internasional dan perlunya respons kolektif terhadap tantangan global yang ada.