K-Pop Demon Hunters: Ketika Girlband Melawan Iblis dengan Kekuatan Musik

Netflix kembali hadir dengan suguhan menarik, film animasi "K-Pop Demon Hunters" hasil kolaborasi bersama Sony Pictures Animation. Premisnya unik: sebuah grup K-Pop yang diam-diam berburu iblis. Dijamin bikin penasaran!

Film ini menceritakan bahwa sejak lama, iblis telah mengincar manusia. Raja iblis, Gwi-Ma (diperankan oleh Lee Byung Hun), berambisi menghancurkan umat manusia dengan mencuri jiwa. Ribuan tahun lamanya, Gwi-Ma berhadapan dengan para pemburu iblis dari berbagai generasi. Kini, para pemburu itu hadir dalam wujud tiga wanita cantik: Rumi (Arden Cho), Mira (May Hong), dan Zoey (Yoo Ji Young).

Ketiganya dikenal sebagai HUNTR/X, sebuah girlband yang sangat populer di Korea Selatan. Bayangkan gabungan dari aespa, BLACKPINK, (G)I-DLE, IVE, dan NewJeans jadi satu! HUNTR/X memiliki misi membentuk perisai pelindung bernama Honmoon. Mereka menggunakan musik dan popularitas mereka di dunia hiburan untuk memperkuat Honmoon, dengan fans sebagai sumber kekuatan utama.

Namun, Gwi-Ma tak tinggal diam. Ia menciptakan boyband K-Pop tandingan bernama Saja Boys, yang dipimpin oleh Jinu (Ahn Hyo Seop), untuk menarik manusia ke jalan kegelapan.

Secara visual, "K-Pop Demon Hunters" menawarkan desain karakter dan dunia yang penuh warna, sesuai dengan karakteristik K-Pop yang kuat dan berani. Karakter-karakternya mudah menarik perhatian, terutama ketiga anggota HUNTR/X yang memiliki kepribadian menonjol.

Lebih dari sekadar fantasi, film ini juga menyentil industri K-Pop. Kritik disampaikan secara blak-blakan namun tetap terasa ringan dan menghibur. Salah satu contohnya adalah karakter Rumi yang digambarkan ceria dan sangat dekat dengan fans, namun sebenarnya menyimpan kesepian dan rahasia yang tak diketahui member HUNTR/X lainnya. Dari situlah, cerita menjadi semakin dalam.

Perjalanan Rumi melawan Gwi-Ma adalah sebuah pencarian jati diri. Bagaimana ia menerima takdir, mengatasi tekanan, keluar dari depresi, dan tetap menjadi diri sendiri.

Pertemuan Rumi dengan Jinu yang manis juga mengandung makna tersirat, menyindir budaya pacaran di K-Pop yang tabu. Hubungan mereka yang harus sembunyi-sembunyi mencerminkan hal tersebut. Selain itu, Jinu hadir untuk menepis anggapan toxic masculinity di K-Pop.

Jinu adalah karakter yang menunjukkan bahwa idola K-Pop pria tidak harus selalu sempurna. Di balik penampilannya yang kuat, ia menyimpan trauma mendalam yang menghantuinya selama berabad-abad dan membuatnya terjerumus ke dalam depresi.

"K-Pop Demon Hunters" berhasil menggambarkan bahwa dunia K-Pop dan depresi seringkali berjalan beriringan. Di balik kesempurnaan yang ditampilkan, tersimpan penderitaan akibat tekanan hingga rasa putus asa.

Film ini juga menyoroti ironi yang sering terjadi di K-Pop, di mana orang terdekat idola justru memberikan tekanan mental. Jinu ditekan oleh Gwi-Ma yang manipulatif, sementara Rumi memiliki sosok toxic bernama Celine.

Film animasi terbaru dari Netflix ini sudah bisa disaksikan sekarang.

Scroll to Top