AS Minta Dukungan Jepang dan Australia dalam Potensi Konflik Taiwan dengan China

Amerika Serikat, melalui Departemen Pertahanan, dilaporkan meminta Jepang dan Australia untuk memperjelas peran mereka dalam skenario konflik potensial dengan China terkait Taiwan. Permintaan ini mencuat seiring dengan desakan agar kedua negara meningkatkan anggaran pertahanan mereka.

Financial Times melaporkan bahwa Kepala Kebijakan Pentagon, Elbridge Colby, telah mengadakan pertemuan dengan pejabat pertahanan Jepang dan Australia untuk membahas secara spesifik bagaimana kedua negara akan berkontribusi jika AS terlibat dalam konflik dengan China atas Taiwan. Fokus diskusi adalah "mengintensifkan dan mempercepat upaya memperkuat pencegahan yang seimbang dan adil."

Pemerintahan AS meyakini bahwa Jepang dan Australia memiliki potensi untuk meningkatkan pengeluaran militer mereka lebih cepat dibandingkan negara-negara Eropa. Meskipun sudah ada indikasi positif peningkatan belanja militer dari kedua negara, AS menekankan pentingnya melihat hasil nyata dari komitmen tersebut.

Taiwan, sebuah pulau yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian integral dari China, menjadi titik fokus ketegangan regional. Ketegangan meningkat pada Agustus 2022 ketika kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan memicu kecaman dari Beijing dan latihan militer besar-besaran di sekitar pulau tersebut.

Hubungan resmi antara China daratan dan Taiwan terputus pada tahun 1949. Namun, hubungan bisnis dan kontak tidak resmi mulai terjalin kembali pada akhir 1980-an, dan komunikasi terjaga melalui organisasi non-pemerintah sejak awal 1990-an.

Scroll to Top