Pasar Keuangan Pekan Depan: Antara Koreksi IHSG dan Sentimen Positif

Investor bersiap untuk memulai kembali aktivitas perdagangan di pasar keuangan. Kenaikan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 2,65% pada pekan lalu, yang berakhir di level 7.047,44, menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi pada minggu mendatang.

Meskipun IHSG mengalami tren positif, terbentuknya gap bawah mengindikasikan kemungkinan penutupan gap tersebut dalam waktu dekat. Hal ini memicu prediksi bahwa IHSG perlu mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren kenaikannya.

Namun, sejumlah sentimen positif dari dalam dan luar negeri berpotensi menjadi katalis bagi IHSG untuk melanjutkan rally.

Data Ekonomi Domestik Jadi Sorotan

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data neraca perdagangan, ekspor, dan impor untuk periode Juni 2025 pada hari Selasa. Surplus neraca perdagangan Mei 2025 yang mencapai US$4,3 miliar, ditopang oleh nilai ekspor US$24,61 miliar, melampaui impor US$20,31 miliar. Ini menandai surplus selama 60 bulan berturut-turut.

Ekspor secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, meningkat 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara impor tercatat US$96,60 miliar, naik 5,4% dari tahun lalu.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari Rabu. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) sebelumnya, BI mempertahankan BI-Rate di level 5,50%. Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%, stabilitas nilai tukar Rupiah, serta upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada hari yang sama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengumumkan data pertumbuhan kredit perbankan. Pada bulan Mei 2025, kredit perbankan tercatat sebesar Rp 7.998 triliun, meningkat 8,43% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Inflasi AS dan Data Ekonomi China

Dari Amerika Serikat (AS), data inflasi periode Juni 2025 akan dirilis pada hari Selasa. Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mengalami pertumbuhan harga yang lebih cepat karena perusahaan mulai mengalihkan biaya barang impor yang lebih tinggi terkait tarif.

Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk periode Juni 2025, akan dirilis pada Rabu.

Dari China, data neraca perdagangan, ekspor, dan impor periode Juni 2025 akan dirilis pada awal pekan. Selain itu, data pertumbuhan domestik bruto (PDB) periode kuartal II 2025 juga akan diumumkan pada hari Selasa. Pertumbuhan PDB China pada kuartal II 2025 diperkirakan sekitar 5,1% (yoy).

Scroll to Top