JAKARTA – Pemerintah Indonesia berhasil melobi Amerika Serikat untuk menunda penerapan tarif impor sebesar 32% yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden Donald Trump.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa penundaan ini memberikan ruang bagi kedua negara untuk melanjutkan perundingan yang sedang berlangsung. Keputusan ini dicapai setelah pertemuan antara Airlangga dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer.
"Waktunya kita sebut pause. Jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada," ujar Airlangga.
Diharapkan dalam tiga minggu ke depan, kesepakatan final dapat dicapai setelah fine tuning proposal yang diajukan. Langkah diplomasi ini diambil sebagai respons atas penetapan tarif impor oleh AS yang berpotensi merugikan Indonesia.
Airlangga sendiri langsung bertolak ke Washington DC setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam KTT BRICS di Brasil, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu ini. Pertemuan dengan pejabat AS berlangsung pada tanggal 8 Juli 2025, membahas secara intensif keputusan tarif yang dikeluarkan oleh Donald Trump.