Cacar air, penyakit menular yang disebabkan virus varicella-zoster (VZV), kerap dianggap masalah anak-anak. Padahal, bayi, dewasa, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah juga berisiko terkena dampak seriusnya. Kabar baiknya, vaksin cacar air telah hadir sebagai langkah pencegahan.
Lantas, bisakah seseorang mengalami cacar air lebih dari sekali?
Cacar Air Berulang, Apakah Mungkin?
Umumnya, seseorang yang pernah terinfeksi cacar air akan memiliki perlindungan seumur hidup. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, infeksi ulang mungkin saja terjadi. Kondisi ini lebih rentan dialami oleh:
- Anak-anak yang terinfeksi sebelum usia 6 bulan.
- Orang yang mengalami infeksi pertama dengan gejala sangat ringan.
- Individu dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk diingat, terkadang "cacar air kedua" sebenarnya adalah diagnosis yang keliru pada infeksi pertama. Gejala seperti ruam bisa mirip dengan penyakit lain atau sekadar iritasi kulit. Untuk memastikan diagnosis, tes laboratorium seperti kultur cairan lesi atau pemeriksaan antibodi (IgG/IgM) sangat diperlukan.
Waspada Herpes Zoster
Meskipun kemungkinan terinfeksi cacar air dua kali relatif kecil, virus VZV dapat kembali aktif dan menyebabkan penyakit lain yang disebut herpes zoster atau cacar api.
Gejalanya meliputi ruam melepuh yang terasa nyeri di satu sisi tubuh, dan biasanya berlangsung hingga tiga minggu.
Herpes zoster lebih sering menyerang orang lanjut usia atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Saat ini, vaksin khusus herpes zoster tersedia untuk orang berusia 50 tahun ke atas sebagai tindakan pencegahan.
Vaksinasi Setelah Terkena Cacar Air, Perlukah?
Anak-anak yang pernah menderita cacar air umumnya dianggap memiliki kekebalan alami. Namun, jika infeksinya sangat ringan atau terjadi pada usia dini, vaksinasi ulang dapat dipertimbangkan untuk memperkuat perlindungan.
Selain melindungi diri sendiri, vaksin juga berperan penting dalam menciptakan kekebalan kelompok untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.
Cacar air mungkin terlihat ringan, tetapi risiko infeksi ulang atau komplikasi seperti herpes zoster tetap ada. Pastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap dan segera konsultasikan dengan dokter jika muncul gejala yang mencurigakan.
