Harga Emas Dunia Meroket Akibat Ketidakpastian Global

Harga emas dunia terus mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Pada perdagangan Senin (14 Juli 2025), harga emas spot melonjak 0,47% ke level US$3.371,21 per troy ons pada pukul 06.35 WIB.

Kenaikan harga emas ini dipicu oleh beberapa faktor utama, termasuk kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Selain itu, ancaman Donald Trump untuk memecat Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang dikhawatirkan dapat memicu gejolak di pasar saham, semakin meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Pada perdagangan Jumat (11 Juli 2025), harga emas melonjak 0,99% ke level US$3.355,48 per troy ons, menandai level tertinggi sejak 2 Juli 2025. Investor berbondong-bondong mencari perlindungan ke aset safe haven setelah Trump mengumumkan tarif baru terhadap impor dari Kanada, serta rencana untuk mengenakan tarif yang lebih luas terhadap mitra dagang lainnya. Trump juga mengumumkan tarif 50% untuk impor tembaga AS dan barang-barang dari Brasil.

Seorang kepala strategi emas global dari State Street Global Advisors, Aakash Doshi, berpendapat bahwa ketidakpastian yang kembali muncul di pasar telah mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Doshi memperkirakan harga emas akan terus melesat pada akhir kuartal III atau September 2025, dengan kisaran harga antara US$3.100 hingga US$3.500 per troy ons.

Serangan agresif Trump terhadap Powell, yang disebabkan oleh keengganan The Fed untuk menurunkan suku bunga, juga memicu kekhawatiran akan potensi kejatuhan pasar saham. Hal ini semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Bahkan, Senator Demokrat Senior Elizabeth Warren memperingatkan bahwa melemahkan independensi The Fed dapat memicu krisis pasar.

Emas cenderung berkinerja baik dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil. Gubernur The Fed Christopher Waller juga mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan ini, dengan investor memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin pada akhir tahun.

Scroll to Top