Air Bumi Ternyata Lebih Tua dari yang Kita Kira: Asal Usulnya Terungkap!

Misteri asal usul air yang menutupi dua pertiga planet Bumi akhirnya menemukan titik terang. Penelitian terbaru mengungkap bahwa air mungkin tidak datang dari asteroid purba, melainkan sudah menjadi bagian integral dari Bumi sejak kelahirannya. Penemuan revolusioner ini mengubah pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan muncul di planet ini dan membuka jalan baru untuk mencari kehidupan di luar angkasa.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan meyakini bahwa asteroid kaya air adalah sumber utama air di Bumi. Namun, riset yang mendalam terhadap meteorit langka berusia 4,55 miliar tahun, jenis enstatite chondrite, memberikan pandangan yang berbeda. Meteorit ini diyakini memiliki komposisi mirip dengan material pembentuk Bumi di masa lalu.

Dengan menggunakan teknologi canggih XANES spectroscopy, para peneliti berhasil mengidentifikasi keberadaan hidrogen yang terikat dengan belerang dalam bentuk hidrogen sulfida (H₂S) di dalam meteorit. Keberadaan hidrogen sulfida ini, khususnya di bagian material halus meteorit, menjadi bukti kuat bahwa hidrogen sudah ada sejak meteorit tersebut terbentuk.

Penemuan ini membalikkan asumsi lama bahwa Bumi purba terlalu panas untuk menyimpan hidrogen. Ternyata, elemen penting ini terperangkap aman dalam senyawa belerang. Artinya, Bumi tidak perlu menunggu "kiriman" air dari asteroid. Proses pembentukan air dapat terjadi secara alami seiring dengan pendinginan planet.

Implikasi dari penemuan ini sangat besar. Jika planet berbatu seperti Bumi dapat menyimpan hidrogen sejak awal, maka peluang ditemukannya air dan potensi kehidupan di eksoplanet juga semakin meningkat. Penelitian ini membuka babak baru dalam pencarian kehidupan di luar angkasa.

Para peneliti kini berfokus untuk memahami bagaimana hidrogen dalam meteorit ini dapat bertahan dari panas ekstrem selama pembentukan planet. Temuan ini telah menggemparkan komunitas ilmu planet dan mengajak kita untuk melihat Bumi dengan cara yang baru.

Scroll to Top