CIAMIS, SERGAP.CO.ID – Warga Dusun Karangcingkrang, Desa Mekarmulya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dibuat resah oleh kerusakan peralatan elektronik rumah tangga secara mendadak. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras disertai petir melanda wilayah tersebut pada Sabtu malam (19/04/2025).
Kerusakan beragam peralatan elektronik seperti lampu, mesin pompa air, hingga telepon seluler menjadi keluhan utama warga. Mereka menduga, insiden ini berkaitan erat dengan keberadaan tower internet yang baru didirikan beberapa bulan terakhir di dekat permukiman mereka. Dugaan tersebut muncul karena sistem penangkal petir dan instalasi grounding pada tower dinilai tidak memadai.
Sobarna, salah seorang warga, menceritakan bahwa pompa air miliknya tiba-tiba mati total setelah petir menyambar. "Sebelumnya tidak pernah ada masalah. Setelah hujan deras, lampu di rumah warga lain juga ikut rusak," ujarnya.
Wana, warga lainnya, mengalami nasib serupa. Ponsel miliknya mati total dan tidak bisa digunakan kembali. "Saya curiga karena semalam ada petir besar dan lampu langsung padam," tuturnya.
Keluhan serupa juga disampaikan warga lainnya. Mereka merasa kecewa karena sejak awal pembangunan tower internet, tidak ada sosialisasi atau penjelasan terkait potensi dampaknya. Warga merasa tidak dilibatkan dan tidak diberi pemahaman mengenai risiko yang mungkin timbul. "Kami tidak pernah diberitahu akan ada tower, apalagi soal dampaknya. Tahu-tahu sudah berdiri begitu saja. Sekarang malah merugikan," keluh mereka.
Masyarakat berharap pihak pengelola tower internet, pemerintah desa, dan kecamatan segera bertindak untuk menyelidiki masalah ini. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi dan meminta kejelasan terkait mekanisme pengawasan pembangunan infrastruktur semacam ini. "Kami tidak menolak kemajuan teknologi, tapi tolong pikirkan juga keselamatan dan kenyamanan warga. Harus ada kajian, sosialisasi, dan pengawasan dari pihak yang berwenang," tegas warga.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola tower maupun Pemerintah Desa Mekarmulya. Warga berharap segera ada mediasi terbuka untuk membahas permasalahan ini secara menyeluruh.