Presiden Prabowo Subianto mencatat tonggak sejarah membanggakan sebagai Presiden Republik Indonesia pertama yang diundang secara khusus sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Hari Nasional Prancis, Bastille Day. Kehormatan istimewa dari Presiden Prancis Emmanuel Macron ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara mitra strategis yang pernah menerima pengakuan serupa dalam sejarah panjang perayaan Bastille Day.
Bastille Day, yang pertama kali dirayakan secara resmi pada tahun 1880, bukan hanya sekadar peringatan Revolusi Prancis dan simbol semangat kebebasan, tetapi juga menjadi arena penting bagi diplomasi internasional. Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dalam parade Bastille Day mulai berkembang pada akhir abad ke-20, menjadi simbol persahabatan dan kerja sama antar negara.
Tamu kehormatan, seperti Presiden Prabowo, mendapatkan tempat istimewa di podium utama bersama Presiden Prancis dan tokoh-tokoh penting negara tuan rumah. Lebih dari itu, negara tamu dapat berpartisipasi secara simbolis melalui kehadiran militer dalam parade megah tersebut.
Kehadiran Prabowo mengikuti jejak tokoh-tokoh dunia terkemuka yang pernah menerima kehormatan serupa di Bastille Day. Sebut saja, Presiden Nelson Mandela (1996), Presiden Luiz Inacio Lula da Silva (2005), dan Presiden Donald Trump (2017). Perdana Menteri Lee Hsien Loong (2018) dan Narendra Modi (2023) juga pernah menjadi tamu kehormatan dalam perayaan tersebut.
Undangan kepada Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan pada Bastille Day menandai puncak perayaan 75 tahun hubungan diplomatik yang erat antara Prancis dan Indonesia. Momen ini diharapkan dapat memberikan warna baru dan membuka harapan bagi peningkatan kerja sama strategis kedua negara di masa depan.
Dalam perayaan Bastille Day yang berlangsung di Jalan Champs Elysées, Paris, Prabowo tampak gagah mengenakan setelan jas abu-abu gelap yang dipadukan dengan peci hitam. Ia duduk di barisan terdepan di antara para tamu negara lainnya.
Acara diawali dengan inspeksi pasukan oleh Presiden Macron menggunakan mobil taktis terbuka di sepanjang Champs Elysées. Pasukan TNI, termasuk tim Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL), turut memeriahkan acara dengan mengikuti defile atau parade.
Usai inspeksi pasukan, Macron menyapa para tamu undangan, dan Prabowo menjadi tamu pertama yang ia sapa dengan hangat. Keduanya bersalaman, berpelukan, dan berbincang sejenak. Prabowo duduk di sebelah kanan Macron, sementara di sisi kirinya duduk Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron.
Dalam acara tersebut, Prabowo didampingi oleh putranya, Didit Hediprasetyo, dan adiknya, Hashim Sujono Djojohadikusumo, yang duduk di belakangnya.