Makassar – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan dugaan keterlibatan seorang pengusaha terkemuka dalam praktik beras oplosan yang merugikan masyarakat. Meskipun identitas pengusaha tersebut belum diungkapkan, Amran menyatakan bahwa yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan oleh aparat penegak hukum.
Amran menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini dengan menggandeng kepolisian, kejaksaan, serta Satgas Pangan, guna melindungi kepentingan masyarakat kecil. Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara wisuda di Universitas Hasanuddin (Unhas), Senin (14/7).
"Kasus ini harus ditangani dengan serius. Kami telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kejagung, serta Satgas Pangan yang telah bekerja, termasuk memeriksa pengusaha besar pada tanggal 10 kemarin," ujarnya.
Satgas Pangan menemukan 212 merek beras yang tidak memenuhi standar, mengakibatkan kerugian masyarakat hingga Rp 99 triliun. Amran menekankan urgensi penyelesaian masalah ini, mengingat potensi kerugian yang lebih besar jika praktik tersebut terus berlanjut.
