Lindungi Anak dari Bahaya Dunia Digital: Literasi Digital dan Keamanan Online Jadi Kunci

Era digital membawa banyak manfaat, namun juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi anak-anak. Paparan informasi yang tak terbatas dan potensi risiko online menuntut perhatian serius dari semua pihak. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya membangun resiliensi anak agar mereka cerdas dan aman dalam berinternet.

Dalam acara Festival Internet Aman untuk Anak yang bertema "Saatnya Lebih Cerdas Berinternet", Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menyampaikan bahwa literasi digital adalah kunci utama. Anak-anak perlu dibekali dengan pemahaman yang kuat tentang cara menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab.

Pendampingan dari orang tua, guru, dan lingkungan sekitar juga sangat krusial. Mereka perlu membimbing anak-anak agar terhindar dari konten negatif dan risiko eksploitasi digital. Jangan langsung memarahi anak ketika mereka melakukan kesalahan, tetapi berikan arahan yang positif dan membangun komunikasi yang baik.

Pemerintah juga tengah berupaya membangun sistem keamanan yang dapat menjamin anak-anak berselancar di dunia digital dengan aman dan nyaman. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa rancangan peraturan pemerintah terkait tata kelola perlindungan anak di ruang digital sedang disiapkan. Peraturan ini akan mencakup pembatasan kepemilikan akun pada platform digital bagi anak-anak.

Tujuan utama dari regulasi ini adalah untuk melindungi anak-anak dari paparan konten berbahaya dan risiko eksploitasi digital. Pemerintah ingin memastikan internet menjadi ruang yang lebih aman bagi generasi penerus bangsa.

Festival Internet Aman untuk Anak menyelenggarakan berbagai sesi edukatif dan inovatif untuk memperkuat perlindungan anak di dunia digital. Ruang Edukasi menghadirkan seminar interaktif dengan topik-topik penting seperti eksploitasi seksual anak online, judi online, dampak game online, dan kecerdasan buatan. Ruang Inovasi menampilkan booth edukatif dari perusahaan teknologi dan organisasi yang peduli terhadap keamanan digital.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenko PMK, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Siber dan Sandi Negara, serta Indonesia Child Online Protection. Ratusan peserta dari berbagai kalangan turut terlibat, menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi anak-anak di era digital.

Scroll to Top