Indonesia turut serta memeriahkan perayaan Bastille Day setiap tanggal 14 Juli di Prancis. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, diundang secara khusus oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadiri acara peringatan Hari Nasional Prancis tersebut.
Prabowo hadir mengenakan setelan jas abu-abu, kopiah hitam, dan kacamata hitam. Ia didampingi oleh adik kandungnya, Hashim Djojohadikusumo, serta putranya, Didit Hediprasetyo.
Kontingen Indonesia menjadi pembuka parade Bastille Day tahun ini. Sebanyak 504 prajurit TNI memukau dengan penampilan marching band yang membawakan lagu "Maju Tak Gentar". Sambil membawa bendera Indonesia dan Prancis, mereka berjalan di Avenues des Champs-Elysees, ikon Kota Paris.
Pasukan TNI berasal dari taruna akademi dari tiga matra dan Kontingen Satgas Patriot II. Penampilan mereka semakin menarik dengan penggunaan head gear berbentuk macan tutul dan elang, yang melambangkan matra masing-masing.
Prabowo memberikan hormat saat pasukan Indonesia melintas di hadapannya, sementara Macron memberikan tepuk tangan meriah.
Sebelumnya, sesi latihan parade tentara Prancis di Champs-Élysées diwarnai dengan semangat dan tawa berkat tari Pacu Jalur yang tengah viral. Letkol Inf Eka Wira Dharmawan, atau "King Sparko", dari Satgas Patriot II, mengajarkan tarian asal Riau ini kepada tentara Prancis.
King Sparko dengan energik memimpin prajurit TNI dan tentara Prancis menari Pacu Jalur. Hal ini langsung menarik perhatian dan sorakan dukungan dari para personel militer yang hadir. Bahkan, banyak tentara Prancis yang ikut larut dan menirukan gerakan tari tersebut.
Momen ini mengubah sesi latihan menjadi panggung budaya, yang mempererat persahabatan antara Indonesia dan Prancis. Tari Pacu Jalur tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wujud nyata dari diplomasi budaya.
Komandan Kontingen TNI, Brigjen TNI Ferry Irawan, menyatakan bahwa momen ini membuktikan kekuatan budaya Indonesia yang mampu menyentuh hati dan dirasakan secara global. Partisipasi aktif tentara Prancis dalam tari Pacu Jalur juga menunjukkan kehangatan hubungan antar prajurit kedua negara.
Bastille Day tahun ini juga menandai 100 tahun penyalaan api abadi La Flamme dan simbol Bleuet de France sebagai penghormatan kepada para pahlawan dan korban perang.
Partisipasi Indonesia mencerminkan eratnya hubungan bilateral RI-Perancis, serta menjadi wujud diplomasi pertahanan yang menjunjung perdamaian dan kolaborasi global.