Francesco "Pecco" Bagnaia, pembalap Ducati, mengungkapkan tantangan yang dihadapinya usai meraih podium ketiga di MotoGP Jerman 2025. Hasil yang diraih dengan susah payah ini, tak sepenuhnya membuatnya puas. Ia merasa masih membutuhkan peningkatan signifikan untuk kembali ke performa terbaiknya.
Bagnaia mengakui bahwa start dari posisi kesepuluh menyulitkannya. Meskipun berhasil finis ketiga setelah beberapa pembalap di depannya mengalami insiden, ia merasa kehilangan poin penting dalam perburuan gelar. Ia tertinggal lebih jauh dari Alex Marquez, yang finis kedua.
Analisis Balapan MotoGP Jerman
Bagnaia menyayangkan hasil buruk di sprint race yang membuatnya gagal meraih poin. Ia menyoroti performa motor yang kurang optimal saat lintasan basah. Meskipun demikian, ia cukup puas dengan hasil balapan utama, mengingat start dari posisi belakang.
"Start saya sangat baik, dan saya berhasil menyalip banyak pembalap," ujarnya. "Namun, balapan semakin sulit karena ban belakang sering selip di beberapa tikungan. Saya tidak bisa mempertahankan kecepatan seperti hari Jumat, jadi saya cukup kewalahan."
Bagnaia merasa performanya di MotoGP Jerman mirip dengan balapan-balapan sebelumnya di musim 2025. Ia mengakui perlu meningkatkan performa lagi karena merasa tidak puas jika hanya finis ketiga setiap balapan. Dari sebelas balapan Minggu dan sprint, ia finis ketiga sebanyak lima kali.
Semangat untuk Bangkit Bersama Ducati
Bagnaia tetap optimis dan bertekad untuk kembali ke level top seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia menyadari bahwa ia dan Alex Marquez memiliki ritme balap yang mirip, tetapi ia perlu mengambil dua atau tiga langkah maju. Ia akan terus bekerja keras dan memberikan data kepada tim untuk mempercepat proses peningkatan performa.
Bagnaia juga mengungkapkan masalah yang dihadapinya saat mengendarai Ducati Desmosedici, yang sedikit berbeda dari sebelumnya. "Dulu, saya cukup bagus dalam mengelola keausan ban. Ketika saya memutuskan untuk memacu lebih kencang, saya punya ruang untuk melakukannya. Namun, sekarang, bahkan setelah mengelola ban belakang, saya tidak punya ruang untuk berbuat lebih banyak di akhir balapan," jelasnya.
Ia menambahkan, "Rasanya saya lebih kesulitan untuk menyalurkan tenaga motor ke aspal. Ini lebih rumit daripada sebelumnya. Inilah mengapa saya lebih kesulitan saat kondisi trek basah. Kami sedang berusaha mengatasinya."