Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menekankan pentingnya soliditas negara-negara Muslim dalam menghadapi rezim Israel. Seruan ini disampaikan saat pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, di Teheran.
Pezeshkian menegaskan bahwa kolaborasi antarnegara Islam adalah suatu keharusan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Menurutnya, jika pemerintah dan masyarakat Muslim menyadari urgensi persatuan, mereka akan mampu melawan apa yang disebutnya sebagai rezim Zionis yang berkembang dengan memecah belah dan menciptakan ketidakadilan di kalangan umat Islam.
Pezeshkian mendesak para pembuat kebijakan dan pemimpin dunia Islam untuk mewaspadai strategi Israel dan menangkalnya dengan mempererat persatuan dan kolaborasi. Ia juga menyoroti tujuan rezim Zionis yang ingin melemahkan dan memecah belah umat Muslim, sehingga diperlukan respons kolektif untuk menghadapi agenda tersebut.
Selain itu, Pezeshkian menyatakan kepuasannya atas hubungan baik antara Iran dan Pakistan saat ini. Ia mengapresiasi dukungan kuat Pakistan selama konflik 12 hari Iran melawan Israel. Pezeshkian melihat potensi besar dalam memperluas kerja sama antara kedua negara dan menyatakan kesiapan Iran untuk memanfaatkan peluang tersebut guna memperkuat hubungan dan meningkatkan efektivitas interaksi.
Pernyataan ini muncul setelah serangan militer Israel terhadap Iran pada 13 Juni lalu, yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa dari kalangan komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Konflik tersebut kemudian melibatkan Amerika Serikat yang mengebom sejumlah lokasi nuklir Iran. Sebagai balasan, Iran menargetkan lokasi-lokasi strategis di Israel serta pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika Serikat terbesar di Asia Barat.