Studi terbaru mengungkap kemungkinan adanya 80 hingga 100 galaksi satelit tambahan yang bersembunyi di sekitar galaksi Bima Sakti. Tim ilmuwan dari Inggris menggunakan simulasi superkomputer dan pemodelan matematika canggih untuk mengidentifikasi galaksi-galaksi "yatim piatu" ini, yang selama ini sulit dideteksi.
Penemuan ini berpotensi memperkuat teori Lambda Cold Dark Matter (LCDM), sebuah model kosmologi standar yang menjelaskan struktur alam semesta dan pembentukan galaksi. Teori LCDM menyatakan bahwa materi biasa hanya menyusun sebagian kecil dari alam semesta, sementara sisanya didominasi oleh materi gelap dingin dan energi gelap.
Galaksi umumnya terbentuk di pusat gumpalan materi gelap yang disebut halo. Namun, model LCDM menghadapi tantangan karena memprediksi keberadaan lebih banyak galaksi pendamping Bima Sakti daripada yang telah ditemukan. Galaksi-galaksi "hilang" ini diduga merupakan galaksi redup yang terlepas dari halo materi gelap Bima Sakti akibat efek gravitasi.
Para peneliti berhasil melacak jumlah dan karakteristik galaksi-galaksi yatim piatu ini, menunjukkan bahwa masih banyak galaksi satelit yang perlu ditemukan. Mereka berharap teleskop generasi baru, seperti kamera LSST di Observatorium Rubin, akan membantu mendeteksi galaksi-galaksi redup ini untuk pertama kalinya.
Model LCDM telah menjadi landasan penting dalam memahami evolusi dan struktur alam semesta. Namun, data terbaru mengungkapkan tantangan baru terkait galaksi katai. Para ilmuwan berpendapat bahwa simulasi galaksi saat ini belum cukup akurat untuk mengikuti perkembangan galaksi redup di sekitar Bima Sakti.
Untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti menggabungkan simulasi superkomputer dengan model analitis. Mereka memanfaatkan simulasi Aquarius, sebuah simulasi resolusi tinggi yang memberikan detail tentang halo materi gelap Bima Sakti. Kombinasi ini mengungkap bahwa halo materi gelap, tempat galaksi satelit berada, telah ada selama sebagian besar usia alam semesta. Akan tetapi, ia telah mengalami pengikisan yang membuat galaksi-galaksi di dalamnya menjadi kecil dan redup.
Penelitian ini memperkirakan bahwa total galaksi satelit di sekitar Bima Sakti bisa mencapai 80 hingga 100 lebih banyak dari yang diketahui saat ini. Para peneliti meyakini bahwa penemuan galaksi-galaksi ini akan mendukung teori LCDM tentang pembentukan galaksi dan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kekuatan fisika dan matematika yang mendasarinya.
Penemuan ini diharapkan akan menjadi pencapaian besar bagi teori LCDM, yang dapat diverifikasi melalui teknologi pengamatan canggih.