Meski Cole Palmer bersinar terang membawa Chelsea menjuarai Piala Dunia Antarklub 2025, namanya dinilai belum pantas disejajarkan dengan Lamine Yamal dan Ousmane Dembele dalam perburuan Ballon d’Or 2025.
Performa gemilang Palmer di final Piala Dunia Antarklub dengan dua gol dan satu assist saat Chelsea menaklukkan Paris Saint-Germain 3-0, memang memukau. Sebelumnya, ia juga berperan penting dalam keberhasilan Chelsea meraih gelar UEFA Conference League dengan dua assist di laga final melawan Real Betis.
Performa apiknya ini memunculkan spekulasi bahwa Palmer bisa menjadi pesaing serius Yamal dan Dembele untuk meraih penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
Namun, pandangan berbeda diungkapkan oleh Darren Bent, seorang pengamat sepak bola. Menurutnya, keberhasilan Palmer membawa Chelsea juara Conference League dan Piala Dunia Antarklub saja tidak cukup untuk menjadikannya setara dengan Yamal dan Dembele. Bent berpendapat bahwa Palmer kurang konsisten sepanjang musim 2024/2025 dibandingkan dengan kedua pemain tersebut.
Statistik Palmer di musim lalu menunjukkan penurunan. Ia mencatatkan 15 gol dan 12 assist di semua kompetisi, jauh di bawah kontribusinya di musim 2023/2024 yang mencapai 27 gol dan 15 assist.
Perbandingan dengan Yamal dan Dembele pun menunjukkan perbedaan yang signifikan. Yamal mampu mencetak 18 gol dan 25 assist, sementara Dembele bahkan lebih produktif dengan 33 gol dan 16 assist dalam periode yang sama.
"Saya pikir terlalu dini untuk membicarakan itu. Kita harus melihat keseluruhan musimnya. Memang, statistiknya cukup baik, tetapi jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, ia tampil luar biasa," ujar Bent.
"Mungkin terdengar aneh, tetapi 16 gol dan 12 assist tetaplah lumayan. Namun, di musim pertamanya, ia mencetak 25 gol dan 15 assist. Ada perbedaan level di sana, dan sebelum [Piala Dunia Antarklub], ia hanya mencetak satu gol dalam 14 pertandingan. Jadi, ia tidak terlalu produktif," pungkasnya.
