Kasus DBD di Lamongan Melonjak, Dinkes Imbau Masyarakat Waspada

Lamongan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mencatat peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama enam bulan terakhir. Sebanyak 671 warga Lamongan terkonfirmasi positif DBD, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan 553 kasus.

Berdasarkan data Dinkes Lamongan, dari 671 kasus, 334 pasien adalah laki-laki dan 337 pasien adalah perempuan. Peningkatan ini terjadi signifikan dibandingkan dengan tahun 2025 yang hanya mencatatkan 553 kasus DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan mengungkapkan bahwa lonjakan kasus terjadi pada masa pancaroba dari April hingga Juni, dengan tambahan 238 kasus. Kecamatan Brondong dan Solokuro menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi. Anak-anak menjadi kelompok usia paling rentan terjangkit DBD, disebabkan oleh faktor kekebalan tubuh dan perubahan cuaca.

Selain faktor cuaca, kondisi lingkungan juga berperan penting dalam perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

Meskipun terjadi peningkatan kasus, Dinkes Lamongan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat. Masyarakat juga diimbau untuk segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Dinkes Lamongan terus berupaya mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pencegahan DBD.

Langkah preventif yang disarankan adalah menerapkan 3M, yaitu Menguras tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat tempat penyimpanan air, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri guna menekan angka kenaikan kasus DBD.

Scroll to Top