Sebuah penelitian terbaru yang menjanjikan pada tikus menunjukkan bahwa tirzepatide, obat yang bekerja ganda pada reseptor GLP-1 dan GIP, memiliki kemampuan luar biasa tidak hanya mengurangi lemak tubuh, tetapi juga menghambat perkembangan tumor payudara yang berkaitan dengan obesitas.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tikus yang diobati dengan tirzepatide mengalami penurunan berat badan dan pengurangan jaringan lemak sekitar 20%. Lebih menggembirakan lagi, ukuran tumor pada tikus-tikus tersebut juga menyusut secara signifikan.
Temuan awal ini membuka harapan bahwa obat-obatan seperti Mounjaro dan Zepbound, yang saat ini digunakan untuk mengatasi diabetes dan obesitas, suatu saat dapat menjadi senjata ampuh dalam melawan kanker, khususnya bagi pasien yang mengalami obesitas.
Obesitas sendiri telah lama diketahui sebagai faktor risiko yang signifikan untuk kanker payudara. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa obesitas dapat memperburuk prognosis kanker payudara, sementara penurunan berat badan dapat meningkatkan hasil pengobatan.
Dalam studi ini, peneliti ingin menyelidiki apakah tirzepatide dapat mengurangi pertumbuhan kanker payudara yang terkait dengan obesitas. Mereka menggunakan tikus yang diberi diet tinggi lemak untuk memicu obesitas. Setelah tikus-tikus tersebut mengalami obesitas, mereka secara acak diberi suntikan tirzepatide atau plasebo selama 16 minggu. Volume tumor diukur secara berkala.
Hasilnya menunjukkan bahwa tirzepatide berhasil mengurangi berat badan dan lemak tubuh tikus sekitar 20%. Penurunan ini disebabkan oleh hilangnya massa lemak. Selain itu, tirzepatide juga secara signifikan mengurangi volume tumor dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa volume tumor berkorelasi erat dengan berat badan, total massa lemak, dan jumlah lemak yang tersimpan di hati.
Meskipun penelitian ini masih berada pada tahap awal, hasilnya sangat menjanjikan. Penelitian lebih lanjut saat ini sedang dilakukan untuk memisahkan efek penurunan berat badan dari efek spesifik tirzepatide terhadap tumor. Hasil penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan strategi pengobatan kanker payudara yang lebih efektif, khususnya bagi pasien dengan obesitas.
