ATACMS: Senjata Baru Ukraina yang Bisa Ubah Arah Konflik?

Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan mempertimbangkan untuk mengizinkan Ukraina menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia dengan rudal ATACMS. Apakah ini akan menjadi faktor penentu dalam konflik?

ATACMS, atau Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, adalah rudal yang diluncurkan dari peluncur HIMARS MLRS. Ada dua varian utama: satu dengan jangkauan 160 km, dan varian lainnya mampu mencapai 300 km. Rudal ini dapat membawa hulu ledak cluster atau hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi.

Namun, Rusia telah mengembangkan kemampuan untuk menangkis ancaman ini. Beberapa sistem pertahanan udara Rusia, seperti Tor-M2, Buk-M2, Buk-M3, S-350, berbagai varian S-300, dan S-400 Triumf, dirancang untuk mencegat rudal seperti ATACMS.

Pertanyaan kuncinya adalah dari mana ATACMS akan diluncurkan dan target apa yang akan diincar. Meskipun rudal ini dapat diluncurkan dari jarak dekat, radar Rusia memiliki kemampuan untuk mendeteksi peluncuran. Komandan Rusia akan memilih sistem pertahanan udara yang paling sesuai untuk mencegat rudal, tergantung pada jarak target dan sistem yang tersedia.

Sistem Tor efektif untuk mencegat target hingga jarak 16 km. Buk-M3 yang lebih baru dapat mencapai target pada jarak 100 km atau lebih. Sistem S-300V bahkan mampu mencapai target pada jarak 200 hingga 300 km.

Meskipun Rusia mengakui potensi ancaman ATACMS, para ahli berpendapat bahwa ini lebih merupakan upaya untuk meningkatkan posisi tawar dalam negosiasi daripada menimbulkan kekhawatiran yang signifikan. Namun, keterlibatan AS dalam menyediakan penargetan dan kemungkinan mengendalikan sistem rudal dari jarak jauh menandakan eskalasi konflik yang berbahaya.

Scroll to Top