Pasar saham Asia-Pasifik mengalami tekanan setelah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Donald Trump, memberlakukan tarif terhadap Indonesia. Keputusan ini muncul meskipun ada kesepakatan awal antara kedua negara terkait ekspor Indonesia ke AS sebesar 19%.
Sentimen pasar diperburuk dengan antisipasi pengumuman kebijakan dari bank sentral Indonesia. Investor di kawasan merespon dengan kehati-hatian.
Beberapa indeks utama menunjukkan penurunan:
- Nikkei 225 Jepang dibuka datar, sementara Topix turun tipis 0,11%.
- Kospi Korea Selatan merosot 0,5%, demikian pula Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,56%.
- S&P/ASX 200 Australia turun 0,82%.
Namun, ada sedikit harapan di Hong Kong, dengan futures untuk indeks Hang Seng mengindikasikan potensi penguatan dibandingkan penutupan sebelumnya.
Investor juga akan mencermati pergerakan saham-saham Indonesia setelah pengenaan tarif oleh AS.
Sementara itu, di Wall Street, bursa AS mayoritas melemah akibat kekhawatiran inflasi dan laporan keuangan beragam dari bank-bank besar. Dow Jones turun 0,98%, S&P 500 turun 0,40%. Nasdaq berhasil mencatatkan rekor tertinggi baru, didorong oleh kenaikan saham Nvidia.