Universitas Sanata Dharma Bekali Warga Gunungkidul dengan Keterampilan Membuat Ovitrap untuk Cegah DBD

GUNUNGKIDUL – Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar pelatihan pembuatan ovitrap di Desa Karangtengah, Gunungkidul, sebagai langkah preventif terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini melibatkan 27 peserta yang terdiri dari kader kesehatan dan warga desa setempat.

Respon terhadap Kerentanan Geografis terhadap DBD

Program Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan (PkM-PU) ini, bertajuk "Gerakan Masyarakat Sadar DBD: Implementasi dan Monitoring Ovitrap sebagai Upaya Preventif," diadakan di Balai Tri Dusun Kajar, Karangtengah, Wonosari.

Tim pelaksana dari Fakultas Farmasi USD, yang terdiri dari tiga dosen dan didampingi empat mahasiswa, memberikan pelatihan praktis langsung kepada warga.

"Tujuan kami adalah membekali masyarakat dengan keterampilan membuat dan menggunakan ovitrap, sebuah alat sederhana yang efektif dan terjangkau untuk menghentikan siklus hidup nyamuk DBD," jelas ketua tim pengabdi.

Pelatihan Komprehensif: Dari Teori ke Praktik

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga praktik langsung pembuatan ovitrap. Peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang biologi nyamuk Aedes aegypti, pola penyebaran DBD, dan strategi pengendalian vektor yang dapat dilakukan secara mandiri.

Narasumber utama, Asmu Widiantono, AMKL dari Puskesmas Wonosari II, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD. "Kemampuan membuat ovitrap sendiri memberikan kesempatan besar bagi warga untuk terlibat aktif dalam memutus rantai penularan nyamuk penyebab DBD," terangnya.

Peserta juga diajarkan cara menempatkan ovitrap di lokasi strategis dan cara memantau secara rutin menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar mereka.

Antusiasme Warga dan Rencana Lanjutan

Sumini, salah seorang kader kesehatan yang mengikuti pelatihan, menyambut baik program ini. "Pelatihan ini sangat bermanfaat dan mudah dipahami oleh warga. Warga menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Sumini berencana membagikan informasi ini kepada warga lainnya karena ovitrap dianggap sebagai solusi nyata untuk mengatasi masalah DBD di desanya.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdi akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas penggunaan ovitrap. Kader-kader yang telah dilatih akan mencatat dan melaporkan hasil observasi secara berkala sebagai bahan evaluasi dan pengembangan strategi pencegahan DBD selanjutnya.

Komitmen USD untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Melalui program ini, Fakultas Farmasi USD menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pengendalian penyakit berbasis lingkungan.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas DBD, terutama mengingat kondisi geografis Desa Karangtengah yang rentan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

Pelatihan pembuatan ovitrap ini adalah salah satu upaya nyata dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengendalikan vektor penyakit secara mandiri dan berkelanjutan.

Scroll to Top