Di tengah gemerlap Serie A era 2000-an, satu nama mungkin terlupakan dari sorotan utama: Dario Hubner. Bukan pemain tim raksasa, tanpa sponsor mewah, jarang tampil di kancah internasional. Namun, jangan salah, ia pernah menjadi yang terbaik.
Musim 2001/02, di usia senja seorang pesepak bola, 35 tahun, dan berbaju Piacenza, Hubner secara mengejutkan menyabet gelar Capocannoniere Serie A, berbagi mahkota dengan David Trezeguet. Bukan keberuntungan semata, 24 gol yang ia cetak adalah bukti naluri, kecerdasan, dan kegigihan seorang penyerang yang datang dari dunia yang jauh dari kemewahan.
"Tatanka", julukannya, yang berarti bison dalam bahasa suku asli Amerika, merangkum sosoknya. Ia bukan sprinter, bukan pula pemain yang lincah melewati lawan. Tetapi di kotak penalti, ia adalah predator sejati. Tenang, sabar, dan mematikan.