Mata kering, kondisi yang sering dianggap sepele, ternyata bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius, terutama di kalangan usia muda. Spesialis penyakit dalam menekankan bahwa mata kering bukan sekadar masalah kurangnya produksi air mata, tetapi juga bisa menjadi indikasi penyakit autoimun.
Autoimun dan Mata Kering: Apa Kaitannya?
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Salah satu jenis autoimun yang erat kaitannya dengan mata kering adalah Sjogren Syndrome. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada kelenjar air mata, sehingga produksi air mata berkurang dan memicu mata kering.
Usia Muda Lebih Rentan?
Autoimun cenderung muncul pada usia produktif, sekitar 20-30 tahun. Hal ini berbeda dengan mata kering yang disebabkan faktor usia, yang umumnya dialami oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Meski demikian, bukan berarti autoimun tidak mungkin menyerang di usia tua, meskipun kejadiannya relatif jarang.
Jangan Anggap Remeh Mata Kering
Meskipun terlihat ringan, mata kering yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala mata kering yang berkepanjangan, terutama jika disertai dengan gejala lain yang mencurigakan.
Kapan Harus Waspada?
Jika Anda mengalami mata kering di usia muda, disertai dengan gejala seperti mata merah, terasa panas atau gatal, sensitif terhadap cahaya, atau bahkan produksi air mata berlebihan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi penyakit autoimun sedini mungkin dan mencegah komplikasi yang lebih serius.