Satoru Mochizuki Dicopot dari Jabatan Pelatih Timnas Putri Indonesia

Jakarta – PSSI telah mengambil keputusan untuk mengakhiri masa jabatan Satoru Mochizuki sebagai pelatih kepala Tim Nasional Putri Indonesia. Keputusan ini diumumkan setelah Garuda Pertiwi gagal mengamankan tempat di Piala Asia Wanita 2026.

Vivin Cahyani, anggota Komite Eksekutif PSSI, mengungkapkan bahwa Mochizuki tidak akan lagi memimpin timnas putri, tetapi akan dialihkan perannya untuk fokus pada pengembangan sepak bola wanita di Indonesia.

"Mochizuki akan memusatkan perhatiannya pada pengembangan. Ini adalah keputusan yang diambil setelah koordinasi dengan Ketua Umum dan Exco, mempertimbangkan jenjang yang lebih tinggi untuk Mochizuki," kata Vivin.

PSSI menilai pengalaman, kredibilitas, dan jaringan Mochizuki dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) serta liga wanita di Jepang, akan lebih bermanfaat jika ia berperan dalam merancang cetak biru pengembangan sepak bola putri Indonesia.

Menjelang Piala AFF Wanita 2025 pada bulan September, PSSI tengah aktif mencari pengganti Mochizuki. Saat ini, proses pencarian pelatih baru sedang berlangsung, dengan prioritas pada sosok yang tepat untuk memimpin timnas senior.

"Kami sedang fokus mencari pelatih kepala untuk Timnas senior. Kita sudah memiliki Akira di U-19 dan nantinya U-20," ujar Vivin.

Vivin juga mengindikasikan kemungkinan Akira, pelatih timnas U-19, untuk dipromosikan menjadi pelatih kepala timnas putri. Opsi ini akan dipertimbangkan secara seksama oleh tim teknis PSSI.

"Opsi tersebut terbuka. Kami sedang mempertimbangkan dan tidak ingin terburu-buru. Proses pencarian Akira saja memakan waktu lama, dan kami juga memberikan kesempatan kepada Mochizuki untuk mencari selama hampir satu tahun."

"Kami melihat banyak pelatih di Jepang yang berminat melatih di Indonesia, tetapi kami juga melakukan pemeriksaan latar belakang mengenai portofolio dan kredibilitas mereka," tambahnya.

"Untuk timnas senior, bebannya cukup besar. Kami tidak ingin main-main. Setelah mendapatkan Mochizuki, kami berharap mendapatkan pelatih yang lebih baik atau setidaknya setara."

Scroll to Top