Sakit Kepala Berkepanjangan: Apakah Selalu Pertanda Tumor Otak?

Sakit kepala, terutama migrain, adalah keluhan umum. Namun, bagaimana jika sakit kepala tak kunjung reda dan terus mengganggu aktivitas sehari-hari? Wajar jika muncul kekhawatiran, apalagi jika muncul dugaan adanya tumor otak.

Sakit kepala memang merupakan salah satu gejala umum tumor otak. Diperkirakan sekitar separuh penderita tumor otak mengalami sakit kepala. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua sakit kepala mengindikasikan adanya tumor.

Sakit kepala secara umum terbagi menjadi dua kategori: primer dan sekunder. Sakit kepala primer, seperti sakit kepala tegang, migrain, atau klaster, umumnya tidak berbahaya. Sementara itu, sakit kepala sekunder bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti pendarahan otak, tumor otak, atau infeksi otak.

Penting untuk mewaspadai setiap sakit kepala yang dirasakan, terutama jika sakit kepala tersebut:

  • Tidak kunjung hilang
  • Tidak membaik dengan obat-obatan
  • Berlangsung kronis dan progresif (bulanan hingga tahunan)

Jika Anda mengalami sakit kepala yang tidak membaik dalam 1-3 bulan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Mengenali Gejala Tumor Otak

Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan kecepatan pertumbuhan tumor. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Sakit kepala atau tekanan di kepala yang memburuk di pagi hari
  • Sakit kepala yang semakin sering dan terasa lebih parah
  • Mual dan muntah
  • Gangguan penglihatan (penglihatan kabur, ganda, atau kehilangan penglihatan sebagian)
  • Kelemahan atau kehilangan sensasi pada lengan atau kaki
  • Masalah keseimbangan
  • Kesulitan berbicara
  • Kelelahan ekstrem
  • Kebingungan
  • Masalah memori
  • Kesulitan mengikuti perintah sederhana
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Kejang (terutama jika tidak ada riwayat kejang)
  • Masalah pendengaran
  • Pusing (vertigo)
  • Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan

Penyebab Tumor Otak

Tumor otak primer berasal dari pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam otak atau jaringan sekitarnya, seperti saraf, kelenjar pituitari, atau kelenjar pineal.

Tumor terjadi ketika sel-sel otak mengalami perubahan DNA yang memerintahkan mereka untuk tumbuh dengan cepat dan terus hidup, sementara sel-sel sehat mati. Akumulasi sel-sel abnormal ini membentuk tumor.

Penyebab pasti perubahan DNA yang memicu tumor otak seringkali tidak diketahui. Namun, dalam beberapa kasus, perubahan DNA dapat diturunkan dari orang tua ke anak.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala umum tumor otak, terutama jika sakit kepala Anda terasa berbeda dari biasanya atau semakin parah, segera periksakan diri ke dokter. Meskipun belum tentu tumor otak, pemeriksaan dini penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dokter mungkin akan merujuk Anda ke spesialis saraf (neurolog) untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti CT Scan atau MRI otak.

Scroll to Top