Letusan gunung berapi seringkali membawa malapetaka, merusak infrastruktur, mengganggu penerbangan, menghancurkan kota, mengubah iklim, dan merenggut nyawa. Memahami akar penyebabnya menjadi krusial. Penelitian terbaru mengungkap bahwa karakteristik tersembunyi di dalam Bumi memiliki keterkaitan langsung dengan letusan besar.
Ribuan kilometer di bawah kaki kita, tersembunyi lapisan batuan panas yang dikenal sebagai mantel bawah. Alih-alih lapisan yang halus, mantel bawah ternyata bertekstur berbukit, dengan dua struktur raksasa menyerupai benua yang mungkin berbeda komposisinya dari sekitarnya. Struktur tak kasat mata ini, berbentuk gunung yang curam, bergerak perlahan seperti lempeng tektonik di kedalaman yang ekstrem.
Para ahli vulkanologi menemukan bahwa struktur raksasa di mantel Bumi yang dikenal sebagai "BLOB" memiliki pengaruh signifikan terhadap aktivitas vulkanik di permukaan. Ketika kolom batuan panas, atau bulu mantel, bergerak naik dari kedalaman sekitar 3.000 kilometer, ia memicu jenis letusan gunung berapi yang sangat dahsyat, yang berpotensi memusnahkan sebagian besar kehidupan di Bumi dan bahkan berkontribusi pada kepunahan dinosaurus.
BLOB tampaknya menjadi sumber potensial bagi bulu-bulu mantel ini. Penelitian telah mengkonfirmasi keterkaitan ini dengan menganalisis data letusan gunung berapi besar yang terjadi sekitar 300 juta tahun lalu. Temuan ini menegaskan peran penting mantel sebagai "jalur utama magma" menuju permukaan, yang memicu letusan raksasa. Selain itu, bulu-bulu mantel bergerak mengikuti sumber utamanya, yaitu BLOB.
Terdapat dua BLOB utama di mantel bumi bagian bawah: satu di bawah belahan bumi Afrika, dan yang lainnya di bawah Samudra Pasifik. Kabar baiknya, simulasi pergerakan bulu mantel menunjukkan kesesuaian yang baik dengan catatan geologi, mengindikasikan kemajuan dalam pemahaman kita.
Meskipun membawa dampak destruktif, letusan besar juga berpotensi menciptakan sesuatu yang baru. Memahami lokasi letusan, baik di masa lalu maupun yang mungkin terjadi di masa depan, dapat membantu kita menemukan sumber daya berharga seperti kimberlit dan berlian, serta mineral yang penting untuk pengembangan energi terbarukan.
Studi ini menjawab pertanyaan yang telah lama membingungkan para ilmuwan: apakah BLOB bersifat statis atau dinamis dan bagaimana hubungannya dengan erupsi vulkanik besar. Mengungkap rahasia ini adalah langkah maju yang menggembirakan dalam ilmu kebumian.