Investigasi Air India Tak Temukan Masalah pada Sakelar Bahan Bakar Boeing 787

Air India telah menuntaskan pemeriksaan terhadap sistem penguncian pada sakelar kendali bahan bakar pesawat Boeing 787 mereka. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kerusakan atau anomali, demikian menurut informasi internal yang beredar di perusahaan penerbangan tersebut.

Pemeriksaan ini dilakukan menyusul insiden tragis kecelakaan pesawat Air India bulan lalu yang merenggut 260 nyawa. Investigasi awal mengindikasikan adanya pergeseran posisi sakelar dari ‘ON’ ke ‘CUT-OFF’ segera setelah pesawat mengudara.

Otoritas penerbangan India sebelumnya menginstruksikan semua maskapai penerbangan di negara itu untuk memeriksa sistem penguncian sakelar bahan bakar pada sejumlah model Boeing. Instruksi ini dikeluarkan setelah Boeing memberikan jaminan tentang keamanan pengunci sakelar bahan bakar pada jet-jet mereka.

Air India menegaskan bahwa investigasi internal mereka tidak mendeteksi masalah pada mekanisme penguncian sakelar.

"Tim teknis kami telah melakukan inspeksi pencegahan pada mekanisme penguncian Sakelar Kontrol Bahan Bakar (FCS) di seluruh armada Boeing 787 kami," demikian pernyataan dari departemen operasi penerbangan Air India kepada para pilotnya.

"Inspeksi telah rampung dan tidak ada masalah yang terdeteksi," lanjut pernyataan tersebut, yang menegaskan bahwa mereka telah mematuhi arahan regulator.

Selain India, negara lain juga telah memerintahkan maskapai mereka untuk memeriksa sakelar bahan bakar pesawat Boeing. Singapura melaporkan bahwa semua sakelar berfungsi dengan baik.

"Pemeriksaan kami memastikan bahwa semua sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 milik SIA (Singapore Airlines) dan Scoot berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan peraturan," ujar juru bicara SIA.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang mengalami kecelakaan bulan lalu sedang terbang dari Ahmedabad, India menuju London, Inggris. Kecelakaan tersebut menyebabkan hilangnya nyawa semua penumpang dan awak pesawat, kecuali satu orang, serta korban di darat.

CEO Air India, Campbell Wilson, dalam suratnya kepada karyawan menyatakan bahwa investigasi atas kecelakaan tersebut masih berlangsung dan belum bijak untuk menarik kesimpulan prematur.

Scroll to Top