Kejadian Aneh Usai Operasi Caesar: Spons Tertinggal di Perut Wanita Ini Selama 4 Tahun!

Seorang ibu di New Delhi, India, mengalami pengalaman tak terduga setelah menjalani operasi caesar darurat. Alih-alih merasa lega, ia justru dihantui nyeri di perut bagian bawah sebelah kanan. Awalnya, dokter menganggapnya sebagai rasa sakit biasa pascaoperasi, namun ternyata ada sesuatu yang lebih serius terjadi di dalam tubuhnya.

Empat tahun berlalu, rasa sakit itu tak kunjung reda, bahkan semakin parah. Muncul benjolan yang membuat wanita berusia 38 tahun ini akhirnya mencari pertolongan medis lebih lanjut. Pemeriksaan USG dan CT scan mengungkap adanya kista di area yang terasa sakit. Namun, isi kista tersebut masih menjadi misteri.

Para dokter sempat menduga kista tersebut adalah kista mesenterika, sejenis tumor jinak. MRI kemudian dilakukan untuk memperjelas diagnosis. Hasilnya justru semakin membingungkan. Tampak adanya struktur seperti membran tebal di dalam kista, mengarahkan dugaan pada infeksi cacing pita.

Akhirnya, tim medis memutuskan untuk melakukan pembedahan untuk mengangkat massa tersebut. Selama operasi, mereka terpaksa memotong sebagian usus halus karena kista sudah menyatu dengan organ tersebut. Pasien berhasil pulih setelah operasi dan diperbolehkan pulang setelah dirawat selama seminggu.

Namun, kejutan terbesar datang saat kista berukuran 20 cm itu dibuka. Alih-alih tumor atau cacing pita, para dokter menemukan spons bedah yang tertinggal di dalam perut pasien sejak operasi caesar empat tahun lalu!

Spons yang seharusnya steril dan digunakan untuk menyerap darah selama operasi, ternyata tertinggal dan memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh. Tubuh menganggap spons sebagai benda asing dan berusaha melawannya, namun karena spons tidak bisa dihancurkan, tubuh justru membentuk kista untuk mengurungnya.

Kejadian ini dikenal sebagai gossypiboma, kondisi langka di mana benda asing tertinggal di dalam tubuh pasien setelah operasi. Dalam kasus ini, spons terbuat dari bahan yang tidak terdeteksi oleh pemindaian biasa, sehingga luput dari deteksi selama bertahun-tahun.

Sebagai pelajaran, para ahli bedah merekomendasikan penggunaan spons yang dapat dideteksi radioaktif dan penghitungan jumlah spons yang digunakan dan dibuang selama operasi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Scroll to Top