China Beri Peringatan Keras Soal Negosiasi Tarif Dagang dengan AS

Beijing melayangkan peringatan tegas kepada negara-negara yang sedang berunding soal tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil setelah AS memberlakukan potensi tarif balasan (resiprokal) kepada berbagai negara.

China mengingatkan agar negara-negara tidak membuat kesepakatan ekonomi dengan AS yang merugikan kepentingan China. Pernyataan ini semakin memperuncing ketegangan dalam perang dagang antara dua kekuatan ekonomi raksasa dunia.

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa mereka menghormati upaya penyelesaian perbedaan ekonomi melalui konsultasi yang setara dengan AS. Namun, mereka dengan tegas menentang kesepakatan apa pun yang mengorbankan kepentingan China. Beijing mengancam akan mengambil tindakan balasan jika ada negara yang menempuh jalan tersebut.

Peringatan ini muncul sebagai respons terhadap laporan bahwa pemerintahan AS berencana menekan negara lain untuk membatasi perdagangan dengan China sebagai imbalan atas pengecualian tarif dari AS. China mengecam AS karena menyalahgunakan tarif dengan dalih kesetaraan, sambil memaksa negara-negara untuk memulai negosiasi tarif balasan.

China menegaskan tekadnya untuk melindungi kepentingan nasional dan siap memperkuat solidaritas dengan semua pihak. Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping telah mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara untuk memperkuat hubungan regional dan menyerukan penentangan terhadap intimidasi sepihak.

Xi Jinping menegaskan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif.

Beberapa negara saat ini sedang menjajaki kesepakatan bilateral dengan AS terkait tarif. Jepang mempertimbangkan peningkatan impor kedelai dan beras, sementara Indonesia berencana meningkatkan impor pangan dan komoditas dari AS, serta mengurangi pesanan dari negara lain.

Scroll to Top