Mantan pemimpin Universitas Gadjah Mada (UGM), Sofian Effendi, telah menarik semua komentarnya terkait sejarah pendidikan dan keabsahan ijazah sarjana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya beredar dalam sebuah video di YouTube.
Video berjudul provokatif itu menampilkan Sofian berbicara dengan seorang ahli forensik digital mengenai riwayat kuliah Jokowi di UGM.
Sofian menjelaskan bahwa ia tidak menyadari percakapannya akan disiarkan secara langsung atau melalui streaming di YouTube. Ia mengira saat itu hanya sesi obrolan daring antar alumni UGM yang berada di berbagai kota.
"Saya tidak menduga akan disiarkan secara luas. Jika ini hanya percakapan internal antar warga UGM, saya rasa tidak masalah," ujarnya.
Meskipun merasa tidak dijebak, Sofian akan mengajukan keberatan karena materi pembicaraan yang seharusnya hanya untuk kalangan internal itu dipublikasikan. Ia menegaskan bahwa dirinya belum memiliki bukti terkait keaslian ijazah Jokowi, dan hanya berdiskusi dengan teman-temannya.
Sofian juga memastikan bahwa keputusannya untuk menarik pernyataannya tidak didasari tekanan atau intimidasi.
Kekhawatiran Akan Tindakan Hukum
Motivasinya adalah kekhawatiran setelah mendengar kabar tentang kelompok pendukung Jokowi yang berencana melaporkannya ke polisi atas tuduhan penyebaran fitnah.
"Ini sangat menakutkan bagi keluarga saya, terutama istri dan anak-anak," ungkapnya.
Sofian berharap surat pernyataannya dapat memperbaiki hubungannya dengan pihak UGM, khususnya Rektor Ova Emilia, serta mengakhiri polemik ijazah Jokowi.
"Jika polemik ini berlarut-larut, akan merugikan UGM dan persatuan bangsa," katanya.
Surat pernyataan Sofian, yang ditandatangani dan bertanggal 17 Juli 2025, menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Ova Emilia tentang ijazah Jokowi pada 11 Oktober 2022 sesuai dengan bukti yang ada di universitas.
"Dengan ini, saya menarik semua pernyataan saya dalam video tersebut dan memohon agar wawancara di kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," tulisnya.
Sebelumnya, dalam video tersebut, Sofian mengklaim mendengar kabar dari rekan-rekannya di Fakultas Kehutanan bahwa nilai Jokowi di semester awal tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke jenjang S1. Ia juga menyinggung program sarjana muda dan sarjana, dengan menyatakan Jokowi hanya sampai program sarjana muda atau B.Sc.
Sofian juga menuduh skripsi Jokowi adalah hasil mencontek pidato seorang dekan, dan tidak pernah diujikan. Ia bahkan mengklaim ijazah yang diperlihatkan Jokowi adalah milik mendiang suami adik Jokowi.