Aprindo Siap Tarik Beras Oplosan dari Ritel Modern

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan kesiapannya untuk menarik beras yang terbukti dioplos dari peredaran di toko-toko ritel modern. Ketua Umum Aprindo menegaskan, tindakan ini akan diambil jika ada instruksi resmi dari pemerintah atau lembaga berwenang.

Kasus beras oplosan menjadi perhatian utama setelah investigasi mengungkapkan bahwa beras yang diduga dioplos telah beredar di ritel modern.

"Kami akan menjadi yang pertama menarik beras tersebut jika terbukti dioplos," ujar Ketua Umum Aprindo, yang juga menjabat sebagai direktur di salah satu jaringan ritel besar.

Aprindo menjelaskan bahwa ritel tidak memproduksi beras sendiri. Beras yang dijual di ritel berasal dari produsen beras yang telah menjalin kerja sama. Ritel hanya bertindak sebagai penjual akhir kepada konsumen, dengan jaminan bahwa produk yang ditawarkan adalah beras berkualitas premium.

Untuk memastikan kualitas beras, Aprindo mewajibkan semua pemasok beras untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa beras yang mereka suplai adalah beras premium. Tanpa surat pernyataan tersebut, beras tidak akan dijual di ritel.

Menanggapi kasus beras oplosan ini, Aprindo berencana untuk menggandeng konsultan independen untuk melakukan pengecekan kualitas beras secara acak di ritel. Hal ini dilakukan karena peritel tidak memiliki peralatan memadai untuk melakukan pengujian kualitas beras sendiri.

Terungkapnya kasus beras oplosan ini menyeret beberapa merek beras yang dijual di ritel. Hasil pengujian sampel beras menunjukkan bahwa beberapa merek seperti Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, dan lainnya tidak memenuhi standar mutu beras premium yang telah ditetapkan.

Selain itu, ditemukan juga bahwa beras-beras tersebut dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yang dinilai merugikan konsumen.

Scroll to Top