Investasi Apple di Indonesia Tetap Berjalan Meski Ada Tarif Baru?

Optimisme terus bergaung terkait rencana investasi Apple di Indonesia, khususnya setelah adanya penyesuaian tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia yakin bahwa rencana tersebut akan tetap berlanjut.

Sebelumnya, AS sepakat menurunkan tarif impor bagi Indonesia menjadi 19% dari 32%. Sebagai konsekuensinya, produk-produk AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif. Meskipun demikian, pemerintah meyakini perubahan ini tidak akan menghalangi niat Apple untuk berinvestasi.

"Kami optimis investasi yang sudah direncanakan akan tetap dilanjutkan," ujar seorang pejabat Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, mengacu pada rencana Apple untuk membangun fasilitas di Batam.

Apple dikabarkan telah membeli lahan di Batam untuk pembangunan pabrik AirTag, dengan nilai investasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 16 triliun. Pabrik ini ditargetkan mulai beroperasi pada Februari 2026.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sebelumnya juga telah menyampaikan perkembangan positif terkait rencana investasi ini. "Tanahnya sudah dibeli, dan sudah melakukan persiapan untuk memulai konstruksi," ungkapnya. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Scroll to Top