New Delhi – Sebuah petunjuk baru muncul dalam investigasi tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad bulan lalu. Rekaman suara kokpit mengungkap percakapan antara dua pilot yang mengarah pada dugaan tindakan fatal.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan awal pejabat Amerika Serikat mengungkapkan bahwa sang kapten pilot diduga telah memutus aliran bahan bakar ke mesin pesawat sebelum kecelakaan maut itu terjadi.
Dalam rekaman tersebut, kopilot terdengar mempertanyakan keputusan kapten pilot yang memindahkan sakelar bahan bakar ke posisi yang menyebabkan mesin kekurangan bahan bakar. Sang kopilot bahkan meminta kapten untuk segera mengembalikan aliran bahan bakar.
Meskipun penilaian ini belum menjadi bagian dari dokumen resmi, bukti dari percakapan di kokpit tersebut mengarah pada keterlibatan kapten pilot.
Sebelumnya, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) telah merilis laporan awal yang menyebutkan adanya percakapan serupa dalam rekaman suara kokpit. Salah seorang pilot terdengar bertanya mengapa aliran bahan bakar dimatikan, dan pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya.
AAIB menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti. Mereka juga menyayangkan adanya spekulasi yang beredar di media internasional.
Penyelidikan kecelakaan udara biasanya melibatkan berbagai faktor, dan laporan akhir diharapkan selesai dalam waktu satu tahun setelah kejadian.
Hingga saat ini, identitas pilot yang berbicara dalam rekaman tersebut belum diungkapkan secara resmi. Kapten Pilot Sumeet Sabharwal memiliki pengalaman terbang 15.638 jam, sementara Kopilot Clive Kunder memiliki 3.403 jam terbang.
Laporan awal AAIB juga mencatat bahwa sakelar bahan bakar berpindah dari posisi "run" ke "cutoff" hanya dalam selisih satu detik setelah lepas landas. Namun, penyebab perpindahan sakelar tersebut masih menjadi misteri.