Kesepakatan tarif baru antara Amerika Serikat dan Indonesia telah menjadi sorotan utama di kalangan ekonom dan pengamat politik. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penurunan tarif ekspor Indonesia ke AS menjadi 19% dari sebelumnya 34%. Namun, yang mengejutkan, tarif impor produk AS ke Indonesia justru menjadi 0%, ditambah dengan serangkaian kesepakatan yang menguntungkan Washington.
Perjanjian yang akan berlaku mulai 1 Agustus 2025 ini, hasil dari negosiasi intensif antara tim Presiden Trump dan tim Presiden Indonesia, dinilai tidak seimbang dan lebih menguntungkan AS dalam tiga aspek utama: ekonomi, strategis, dan politik domestik.
Tiga Keuntungan Signifikan Bagi Amerika Serikat
1. Akses Bebas Tarif ke Pasar Indonesia
Sebelum kesepakatan, Indonesia memberlakukan tarif rata-rata 8,1% untuk produk-produk AS. Sekarang, produk AS termasuk pertanian, energi, dan teknologi tinggi, dapat masuk ke Indonesia tanpa tarif. Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia juga berkomitmen untuk membeli produk energi senilai USD15 miliar, produk pertanian senilai USD4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing.
Keuntungan Bagi AS:
- Peningkatan daya saing produk AS di pasar Indonesia yang terus berkembang.
- Lonjakan ekspor pertanian AS ke Indonesia diperkirakan mencapai 45% dalam setahun.
- Akses prioritas bagi industri teknologi AS dalam proyek digitalisasi dan pertahanan di Indonesia.
Dengan kemudahan ini, AS mendapatkan keunggulan besar. Saat negara lain menghadapi hambatan tarif, AS dapat masuk tanpa batasan, berpotensi menciptakan ketergantungan Indonesia terhadap produk dan sistem AS dalam jangka panjang.
2. Proteksi Manufaktur AS dengan Tarif 19%
Amerika Serikat sebelumnya mengenakan tarif 10% untuk barang impor, termasuk dari Indonesia. Setelah negosiasi, tarif final ditetapkan 19%.
Keuntungan Bagi AS:
- Proteksi berkelanjutan terhadap produk dari Indonesia, seperti tekstil, karet, alas kaki, dan furnitur.
- Peningkatan pendapatan dari bea masuk barang Indonesia, menambah anggaran tanpa mengganggu ekspor AS.
Tarif 19% ini menjadi strategi cerdas untuk melindungi industri manufaktur AS dari persaingan biaya rendah.
3. Keuntungan Geopolitik: Merangkul Jakarta, Menjauhi Beijing
Sebagai imbalan atas pembebasan tarif, AS mendapatkan kerjasama strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia setuju untuk meningkatkan kerjasama maritim dan pertahanan dengan AS, termasuk latihan militer gabungan, pembelian sistem radar dan siber, serta netralitas dalam konflik Laut China Selatan.
Keuntungan Bagi AS:
- Pengurangan pengaruh ekonomi dan militer China di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
- Mendorong terbentuknya blok demokrasi pasar bebas di Asia.
Kesepakatan ini tidak hanya memberikan keunggulan dagang bagi AS, tetapi juga mendekatkan Indonesia ke poros AS dan memperkuat posisi Amerika dalam persaingan global dengan China.