Kabupaten Tangerang mengambil langkah progresif dalam mengatasi beban ganda penyakit (triple burden disease) melalui inovasi bernama JEJAKSIDINI (Jejaring Diajak Deteksi Dini). Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes melitus.
JEJAKSIDINI merupakan solusi kolaboratif, terintegrasi, dan berbasis teknologi yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dan efektivitas deteksi dini PTM. Program ini menjalin kemitraan dengan berbagai fasilitas kesehatan di luar Puskesmas, termasuk klinik dan dokter praktik mandiri. Fokus utamanya adalah menjangkau kelompok usia produktif yang belum terlayani secara optimal oleh Puskesmas.
Melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), JEJAKSIDINI memastikan proses skrining berjalan terstandardisasi. Petugas kesehatan di klinik dan praktik mandiri melakukan wawancara riwayat kesehatan, pengisian kuesioner risiko, serta pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Hasilnya dianalisis menggunakan aplikasi ASIK untuk konseling dan penatalaksanaan awal yang cepat dan tepat.
Dampak JEJAKSIDINI sangat signifikan. Pada tahun 2021, cakupan deteksi dini PTM di wilayah Puskesmas Jalan Emas hanya 46 persen. Setelah implementasi inovasi ini, cakupan melonjak menjadi 95 persen pada tahun 2022 dan mencapai 100 persen pada tahun 2023. Peningkatan ini juga dibarengi dengan penemuan kasus baru PTM yang lebih banyak, serta pengendalian hipertensi dan diabetes yang lebih terstruktur.
Keunggulan JEJAKSIDINI terletak pada pendekatan kolaboratif lintas sektor. Inovasi ini melibatkan berbagai tenaga kesehatan dari promosi kesehatan, gizi, farmasi, hingga laboratorium. Institusi pendidikan seperti SMA dilibatkan melalui program DEDIKASI (Deteksi Dini oleh Kader Instansi). Universitas Pelita Harapan juga berkontribusi dengan kelompok WhatsApp interaktif untuk pasien diabetes, sebagai bagian dari intervensi 5 pilar pengendalian DM.
Program ini didukung oleh regulasi yang jelas, pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan, serta edukasi kesehatan melalui berbagai media. Sistem pelaporan digital yang terintegrasi mempermudah proses monitoring dan evaluasi.
JEJAKSIDINI membuktikan komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mendekatkan layanan deteksi dini PTM kepada masyarakat. Inovasi ini menjadi contoh sukses bagaimana digitalisasi, kolaborasi jejaring, dan penguatan sumber daya manusia dapat mencegah PTM. JEJAKSIDINI siap direplikasi di wilayah lain dan mendukung agenda strategis Kementerian Kesehatan dalam pengendalian PTM secara nasional.