Diabetes melitus, atau penyakit gula, adalah kondisi kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Seringkali, gejala diabetes tidak terasa, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berisiko. Memahami penyebab dan pentingnya deteksi dini sangat krusial untuk mencegah perkembangan penyakit ini.
Seringkali diabetes diawali dengan fase prediabetes, yaitu kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai ambang batas diabetes. Meskipun belum berbahaya, prediabetes menjadi sinyal peringatan akan risiko diabetes tipe 2.
Bagaimana Mengetahui Apakah Anda Berada dalam Fase Prediabetes atau Diabetes?
Berdasarkan standar medis, seseorang didiagnosis prediabetes jika hasil HbA1c (rata-rata gula darah selama 3 bulan terakhir) berkisar antara 5,7% hingga 6,4%, atau kadar gula darah puasa (GDP) antara 100-125 mg/dL. Sementara itu, diagnosis diabetes ditegakkan jika HbA1c ≥ 6,5% atau gula darah puasa ≥ 126 mg/dL.
Faktor Risiko Diabetes yang Sering Tidak Disadari:
Gaya hidup memegang peranan penting dalam perkembangan diabetes. Pola makan tinggi gula, konsumsi nasi putih berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas merupakan faktor-faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, stres kronis dan kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan gula darah dan hormon.
Faktor genetik juga berperan. Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga (orang tua atau saudara kandung), risiko Anda bisa meningkat secara signifikan. Diabetes juga dapat muncul di usia muda, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Komplikasi Serius Akibat Diabetes yang Tidak Terkendali:
Jika tidak dicegah dan dikelola dengan baik, diabetes dapat memicu berbagai komplikasi berat, seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, serta luka yang sulit sembuh yang dapat berujung pada amputasi.
Langkah Pencegahan Diabetes yang Bisa Dilakukan:
Pencegahan diabetes dapat dimulai dengan menjaga kadar gula darah melalui pemeriksaan rutin. Pemeriksaan gula darah dan skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan kecerdasan buatan (AI) kini tersedia di berbagai rumah sakit.
Selain itu, penerapan gaya hidup sehat juga penting. Pantau aktivitas fisik, detak jantung, jumlah kalori yang terbakar, dan BMI melalui aplikasi kesehatan yang terhubung ke perangkat fitness Anda.
Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup yang tepat, risiko diabetes dan komplikasinya dapat diminimalkan. Jangan tunda, segera lakukan pemeriksaan dan konsultasikan dengan dokter!