Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menerima panggilan telepon dari Paus Fransiskus setelah satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan militer Israel. Percakapan antara Paus dan Netanyahu berlangsung pada hari Jumat.
Vatican News mengonfirmasi adanya percakapan tersebut, serta menyampaikan bahwa Paus Fransiskus sekali lagi menekankan pentingnya perlindungan segera bagi tempat-tempat ibadah dan perlunya gencatan senjata.
Menurut pernyataan dari Kantor Pers Takhta Suci, Paus kembali mendesak diadakannya negosiasi serta gencatan senjata di Gaza.
"Pagi ini, dari kediamannya di Castel Gandolfo, Yang Mulia Paus Fransiskus berbicara melalui telepon dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Menyusul serangan militer kemarin oleh tentara Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza, yang mengakibatkan tiga orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka, termasuk beberapa yang mengalami luka serius," lanjut pernyataan itu.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa "Selama percakapan tersebut, Bapa Suci mengulangi seruannya untuk kembali mendorong negosiasi, gencatan senjata, dan mengakhiri perang."
Lebih lanjut, pernyataan itu menambahkan bahwa Paus Fransiskus "kembali menyampaikan keprihatinannya mengenai situasi kemanusiaan yang tragis yang dialami oleh penduduk Gaza, di mana anak-anak, lansia, dan orang sakit menanggung beban yang sangat berat."
"Pada akhirnya," pernyataan itu menyimpulkan, "Bapa Suci menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk melindungi tempat-tempat ibadah dan, khususnya, umat beriman dan seluruh masyarakat di Palestina dan Israel."
Gereja Keluarga Kudus, satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, diserang pada hari Kamis pagi, yang mengakibatkan tiga korban jiwa dan sepuluh orang terluka, termasuk pastor paroki.
Patriarkat Latin di Yerusalem mengeluarkan pernyataan yang mengimbau para pemimpin "untuk bersuara dan melakukan segala yang diperlukan guna menghentikan tragedi ini, yang secara manusiawi dan moral tidak dapat dibenarkan."
Sementara itu, pemerintah Israel menyatakan penyesalan atas insiden tersebut dan mengklaim bahwa serangan itu merupakan kesalahan. Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa "Israel sangat menyesalkan bahwa amunisi nyasar menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza."
Sejak dimulainya konflik di Gaza, fasilitas sipil seperti tempat ibadah dan rumah sakit kerap menjadi sasaran serangan, meskipun militer Israel mengklaim bahwa fasilitas-fasilitas tersebut digunakan sebagai markas oleh kelompok Hamas.