Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya mewujudkan digitalisasi yang inklusif, memastikan seluruh warganya tanpa terkecuali merasakan manfaat konektivitas. Gubernur menekankan pentingnya percepatan perluasan jaringan internet hingga wilayah pedalaman dan perbatasan, sebagai kunci mengatasi kesenjangan pembangunan.
Saat ini, tantangan masih dirasakan di beberapa kabupaten seperti Kutai Timur, Berau bagian utara, wilayah barat (Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu), serta wilayah selatan (Penajam Paser Utara dan Paser) dalam hal akses sinyal dan internet.
Gubernur mendorong PT Telkom untuk memanfaatkan fiber optik (FO) yang terintegrasi dengan jaringan PLN, sehingga warga di area tanpa listrik dan jaringan seluler tetap terhubung melalui Wi-Fi. Inisiatif ini memungkinkan pemanfaatan aplikasi seperti WhatsApp tanpa bergantung pada menara BTS yang memakan biaya besar.
Telkom mengakui bahwa masih ada desa yang belum terjangkau jaringan internet. Pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim berupaya memperluas jangkauan jaringan dengan melibatkan berbagai provider. Program internet desa gratis juga terus digenjot, khususnya di wilayah yang memiliki tantangan geografis seperti Kutai Timur, Berau, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.
Kabel FO telah menjangkau seluruh kecamatan di Kaltim, meskipun belum merata hingga tingkat desa. Pemerintah daerah terus berupaya mengejar target konektivitas digital, memastikan seluruh warga Kaltim dapat merasakan manfaat teknologi informasi.