Momen romantis di konser Coldplay berubah menjadi pusaran kontroversi yang menyeret Andy Byron, CEO perusahaan infrastruktur data Astronomer yang bernilai miliaran dollar.
Insiden itu terjadi di Stadion Gillette, Boston, saat kamera "Kiss Cam" menyorot Andy Byron yang tengah mesra dengan Kristin Cabot, Chief People Officer di perusahaannya. Kejadian ini menjadi perbincangan hangat karena keduanya telah menikah dan memiliki pasangan masing-masing.
Dalam video yang viral di TikTok dan X, keduanya awalnya berpelukan. Namun, ekspresi mereka berubah drastis saat menyadari sorotan kamera stadion. Andy Byron tampak bersembunyi di balik dinding, sementara Kristin Cabot menutupi wajahnya.
Chris Martin, vokalis Coldplay, secara tak sengaja memicu spekulasi dengan celetukannya, "Entah mereka berselingkuh atau sangat pemalu."
Siapa Andy Byron?
Andy Byron menjabat sebagai CEO Astronomer sejak Juli 2023. Sebelumnya, ia dikenal sebagai sosok low-profile di kalangan profesional teknologi. Astronomer adalah perusahaan yang membantu organisasi mengelola sistem data kompleks menggunakan platform Apache Airflow.
Dikenal sebagai pemimpin yang efektif, Andy Byron telah memimpin ekspansi besar di Astronomer. Namun, reputasinya kini tercoreng akibat skandal yang melibatkan ranah pribadi dan profesional. Diketahui bahwa Andy Byron menikah dengan Megan Kerrigan Byron dan memiliki dua anak. Kristin Cabot juga diyakini menikah dengan seorang pengacara bernama Kenneth C. Thornby.
Konflik Kepentingan dan Dugaan Perselingkuhan
Posisi Kristin Cabot sebagai Chief People Officer, yang berada langsung di bawah pengawasan Andy Byron, menimbulkan dugaan konflik kepentingan. Netizen ramai mengkritik potensi penyalahgunaan jabatan dan pelanggaran etika kerja.
Reaksi Perusahaan dan Publik
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Astronomer. Andy Byron hanya memberikan pernyataan singkat, menyebut insiden itu sebagai "kesalahan pribadi yang sangat besar di panggung publik" dan menyesali telah mengecewakan banyak pihak.
Dengan valuasi perusahaan mencapai Rp21 triliun, tekanan dari publik dan internal perusahaan diperkirakan akan meningkat, terutama jika skandal ini berdampak pada budaya kerja dan reputasi Astronomer.