Gaza City – Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menuding tentara Israel menggunakan taktik kontroversial untuk menggagalkan upaya penculikan tentara mereka di Jalur Gaza. Taktik tersebut, yang disebut "protokol Hannibal," diduga melibatkan pembunuhan terhadap tentara Israel sendiri jika dicurigai telah diculik oleh Hamas.
Abu Ubaida, juru bicara Brigade Ezzedine Al-Qassam, menyatakan bahwa para pejuangnya telah berupaya melakukan operasi penculikan terhadap tentara Israel. Namun, upaya ini terhambat oleh taktik "pembunuhan massal" yang digunakan oleh Israel terhadap tentaranya sendiri yang diduga diculik.
Protokol Hannibal mengizinkan penggunaan kekuatan mematikan, bahkan jika membahayakan nyawa tawanan Israel, untuk mencegah penculik melarikan diri.
Ubaida juga mengklaim bahwa ratusan tentara Israel tewas dan terluka dalam pertempuran, sementara ribuan lainnya menderita trauma psikologis. Ia menambahkan bahwa jumlah kasus bunuh diri di kalangan tentara Israel meningkat akibat "kengerian tindakan berdarah" yang mereka lakukan dan beratnya perlawanan yang dihadapi.
Hamas menegaskan siap untuk melancarkan "perang atrisi yang panjang" melawan Israel, dan telah mengembangkan taktik baru setelah mempelajari pelajaran dari konflik sebelumnya.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait tuduhan ini.