World Network, sebuah sistem inovatif yang bertujuan menciptakan jaringan manusia terverifikasi dengan teknologi pelindung privasi, terus berkembang pesat. Adrian Ludwig, Chief Architect di Tools for Humanity (TFH), membagikan pandangannya mengenai perkembangan ini.
Proyek ini, yang dikenal dengan metode verifikasi identitasnya, telah mencapai kemajuan signifikan, terutama dalam hal privasi. Penggunaan komputasi multi-pihak yang aman (AMPC) dan zero-knowledge proofs memungkinkan verifikasi identitas tanpa mengungkap informasi pribadi. Integrasi kartu identitas nasional dari berbagai negara juga telah dilakukan.
Infrastruktur World Network terus diperluas, dengan ratusan lokasi Orb (perangkat verifikasi identitas) yang tersebar di seluruh dunia. Hal ini telah menghasilkan jutaan pengguna terverifikasi. Selain itu, peluncuran Mini Apps yang memanfaatkan lapisan kripto dan identitas, serta World Chain (blockchain layer-2) yang berfokus pada skalabilitas, semakin memperkuat ekosistem World Network.
Teknologi Orb dianggap sebagai pendekatan inovatif untuk verifikasi identitas. Visi ke depan mencakup penyediaan Orb di berbagai lokasi, dari ruang publik hingga kedai kopi. Program Citizen Operator memungkinkan operator lokal untuk menjalankan Orb secara mandiri. Desain Orb yang open source juga memungkinkan siapa saja untuk membuatnya.
Selain membedakan manusia dari bot, World ID memiliki berbagai kasus penggunaan berharga lainnya. Pembuktian usia adalah salah satunya, yang penting untuk kepatuhan regulasi tanpa meminta detail pribadi lengkap. Kontrol akses regional juga menjadi perhatian, terutama dalam komunitas politik yang sensitif, di mana World ID dapat memverifikasi kewarganegaraan tanpa mengungkap informasi sensitif.
Saat ini, sedang dilakukan pembicaraan aktif dengan beberapa pemerintah tentang mengintegrasikan sistem ID nasional mereka dengan World ID. Pemerintah tertarik pada World ID untuk kepatuhan regulasi, pencegahan penipuan, dan memungkinkan warga mereka mengakses layanan global tanpa mengungkapkan informasi sensitif.
Keamanan data biometrik adalah perhatian utama. World ID mengatasi kekhawatiran ini dengan mengenkripsi semua data menggunakan metode terkuat dan membaginya di antara beberapa pihak menggunakan komputasi multi-pihak yang aman. Ini berarti tidak ada satu entitas pun yang memiliki akses penuh ke data biometrik pengguna.
Pendekatan World terhadap privasi unik karena dibangun sebagai protokol dengan desentralisasi dan keterbukaan sebagai intinya. Privasi dan keamanan sudah tertanam dalam desain, terlepas dari siapa yang mengoperasikannya. Filosofi utamanya adalah percaya pada kode, bukan perantara, yang selaras dengan nilai-nilai Web3.