Di era digital yang serba cepat, pemilik UMKM dituntut untuk lebih dari sekadar hadir online. Anda perlu membangun citra diri yang kuat untuk menarik perhatian dan kepercayaan pelanggan. Konten self branding menjadi kunci utama. Lewat pendekatan ini, Anda bisa menampilkan nilai, keahlian, dan kisah unik di balik bisnis Anda. Berikut 7 tips yang akan memandu Anda:
1. Kenali Identitas dan Nilai Jual Utama Brand Anda
Pahami esensi bisnis Anda. Bukan hanya tentang produk, tetapi misi, prinsip, dan gaya komunikasi yang merepresentasikan diri Anda. Jika Anda menjual produk lokal berbasis pemberdayaan perempuan, nilai seperti kehangatan, kolaborasi, dan keberdayaan dapat menjadi tema utama konten Anda. Misalnya, postingan tentang alasan memulai bisnis ini, cerita pengalaman pertama berjualan, atau infografis tentang misi sosial brand Anda.
2. Bagikan Perjalanan Bisnis dengan Gaya Bercerita
Cerita yang tulus tentang perjuangan Anda sebagai pemilik UMKM sangatlah menarik. Jangan ragu membagikan jatuh bangun, tantangan pandemi, atau momen saat mengantar produk sendiri ke pelanggan. Misalnya, video before-after perjalanan bisnis Anda, thread tentang perubahan tempat produksi, atau cerita tentang kegagalan yang menjadi titik balik.
3. Pertahankan Konsistensi Visual dan Gaya Bahasa
Visual dan gaya bicara sangat berpengaruh pada persepsi audiens. Jika Anda memilih gaya hangat, gunakan sapaan personal, emoji ramah, dan visual cerah. Jika brand Anda formal dan elegan, sesuaikan desain, warna, dan kata-kata yang digunakan. Gunakan palet warna yang sama, buat template desain, pilih gaya bahasa yang konsisten, dan sertakan logo di setiap konten visual.
4. Tampilkan Sosok Nyata di Balik Bisnis
Orang lebih percaya pada wajah yang bisa mereka lihat. Tampilkan diri Anda dalam foto, video, atau cuplikan aktivitas harian. Pelanggan lebih menyukai konten yang jujur dan nyata. Contohnya, foto saat menyiapkan pesanan, video saat mengantar pesanan, atau cerita ringan tentang keseharian Anda sebagai pemilik usaha kecil. Jika ada tim, tunjukkan mereka juga!
5. Unjuk Keahlian Lewat Konten Edukatif
Konten yang memberi nilai tambah, terutama yang mendidik, lebih menarik daripada sekadar promosi. Bagikan ilmu atau pengalaman dalam bidang bisnis Anda. Misalnya, tips memilih bahan berkualitas, cara menyimpan produk agar tahan lama, atau kesalahan umum pelanggan dan cara menghindarinya.
6. Libatkan Pelanggan dan Jalin Interaksi
Bangun dialog dengan audiens. Mulailah dengan pertanyaan ringan, polling, atau ajakan berbagi pengalaman. Ini dapat memberi ide konten baru dari pengalaman pelanggan. Contohnya, minta pengikut memilih desain kemasan baru, ajukan pertanyaan di akhir unggahan, atau bagikan testimoni dengan narasi pribadi.
7. Evaluasi dan Kembangkan Strategi Konten
Evaluasi konten yang dibuat secara berkala. Konten apa yang paling disukai? Topik apa yang memicu banyak komentar? Sesuaikan strategi berdasarkan data ini. Jangan takut mencoba hal baru seperti behind the scene, video challenge, atau kolaborasi dengan pelanggan.
Konten self branding bukan hanya tentang tampil di media sosial, tetapi menyampaikan identitas dan nilai bisnis Anda. Kejujuran, konsistensi, dan kedekatan adalah senjata utama untuk menonjolkan usaha Anda di tengah persaingan yang ketat. Mulailah dari hal kecil dan bangun citra yang melekat di benak pelanggan!