Ayu Ting Ting: Antara Didikan Keras Masa Lalu dan Ketegasan pada Bilqis

Ayu Ting Ting, seorang ibu tunggal bagi Bilqis Khumairah Razak, menerapkan gaya didikan yang berbeda dengan yang dialaminya dulu. Ayu mengakui bahwa ia harus menjadi sosok yang ditakuti Bilqis.

Ayu mengenang masa kecilnya, dimana Ayah Rojak mendidiknya dengan keras. Pernah suatu kali, bibirnya ditempeli cabai karena dianggap tidak sopan saat menyahuti orang tua. Hal ini menanamkan pemahaman bahwa anak tidak boleh membantah orang tua. Ibunya, Umi Kalsum, juga dikenal galak, tak segan memberikan hukuman fisik jika Ayu berbuat salah.

Namun, Ayu menyadari bahwa pendekatan yang sama tidak bisa diterapkan pada anak-anak zaman sekarang. Ia mengakui dirinya galak terhadap Bilqis, putri semata wayangnya. Ketegasan ini muncul karena Ayu ingin menjadi satu-satunya sosok yang disegani Bilqis.

Ayu menekankan bahwa ia tidak pernah melakukan kekerasan fisik. Ketegasannya lebih ditunjukkan melalui perkataan. Ayu sangat menekankan tanggung jawab kepada Bilqis dan memberikan kebebasan untuk memilih apa yang disukainya, asalkan Bilqis mampu bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.

Contohnya, ketika ada tawaran pekerjaan menyanyi, Ayu tidak akan memaksa Bilqis. Namun, jika Bilqis memilih untuk tampil, ia harus bertanggung jawab dan memberikan yang terbaik. Ayu akan memberikan masukan dan evaluasi setelah Bilqis tampil.

Ayu menyadari bahwa anak zaman sekarang tidak bisa dididik seperti dirinya dulu. Ia akan memarahi Bilqis jika performanya kurang maksimal, dengan harapan Bilqis akan lebih semangat dan berusaha lebih baik lagi. Nada bicara yang tinggi dari Ayu sudah cukup membuat Bilqis sadar dan termotivasi untuk memperbaiki diri.

Scroll to Top