Puluhan Ribu Pengemudi Ojol Siap Geruduk Istana Negara Hari Ini!

Jakarta – Gelombang demonstrasi besar-besaran dari pengemudi ojek online (ojol) dan kurir yang merasa dirugikan oleh aplikasi penyedia layanan siap mengguncang Jakarta hari ini. Massa yang menamakan diri sebagai korban aplikator ini berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka pada pukul 13.00 WIB.

Raden Igun Wicaksono, pemimpin dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, menyatakan bahwa aksi kali ini akan jauh lebih masif dibandingkan demonstrasi sebelumnya. Ia mengklaim, sekitar 50 ribu pengemudi akan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

"Aksi ini adalah puncak kekecewaan para pengemudi dan kurir online terhadap Kementerian Perhubungan yang dianggap lambat dan kurang tanggap dalam menanggapi tuntutan yang telah diajukan sebelumnya," ungkap Igun.

Selain Istana Merdeka, massa juga akan menggelar aksi di sekitar gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jalan Medan Merdeka Selatan. Kenaikan tarif ojol sebesar 15 persen dianggap sebagai kebijakan yang kontraproduktif dan memicu kemarahan para pengemudi.

"Pemerintah saat ini lebih pro kepada pengusaha aplikator daripada kepentingan rakyat. Lima tuntutan utama dari para pengemudi terus diabaikan," tegas Igun.

Demonstrasi yang bertajuk "Aksi 217 Istana" ini menuntut beberapa hal, di antaranya:

  • Pembentukan undang-undang transportasi online yang jelas dan berpihak pada pengemudi.
  • Regulasi tarif yang adil untuk layanan antar penumpang dan makanan.
  • Audit investigatif terhadap praktik-praktik aplikator yang merugikan.
  • Penghapusan kebijakan seperti multi order yang dinilai membebani pengemudi.

Aksi ini tidak hanya melibatkan pengemudi online, tetapi juga kelompok pengguna transportasi online, seperti pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum. Pelaku UMKM juga turut bergabung dalam aksi ini.

Imbauan Matikan Aplikasi

Para pengemudi diimbau untuk mematikan aplikasi atau melakukan off bid massal sebagai bentuk solidaritas dan tekanan terhadap aplikator. Igun menegaskan bahwa aksi unjuk rasa akan terus berlanjut hingga akhir tahun jika pemerintah tidak merespons tuntutan mereka.

"Jika Menteri Perhubungan dan Presiden tidak menanggapi tuntutan kami, Aksi 217 bukanlah yang terakhir. Kami akan terus menggelar aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia hingga Desember 2025," tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Merdeka Selatan jika jumlah massa demonstran meningkat.

Scroll to Top