Penyakit Tuberculosis (TBC) masih menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat Ponorogo. Rumah Sakit Aisyiyah mencatat, setiap bulannya, puluhan pasien datang untuk berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap.
Menurut data rumah sakit, angka pasien TBC yang ditangani setiap bulan rata-rata di atas 50 orang. Sebagian adalah kasus baru, namun sebagian besar merupakan pasien yang rutin kontrol bulanan. Hal ini disebabkan pengobatan TBC membutuhkan waktu yang cukup lama, minimal enam bulan.
Kurangnya kedisiplinan pasien dalam menjalani pengobatan dapat memperburuk kondisi dan berujung pada rawat inap. Bahkan, beberapa kasus menunjukkan resistensi obat, di mana pasien menjadi kebal terhadap pengobatan yang diberikan.
Salah satu tantangan dalam penanggulangan TBC adalah fenomena gunung es. Jumlah kasus yang terlaporkan lebih sedikit dari kenyataan di lapangan. Banyak orang enggan berobat karena takut, meskipun sudah menunjukkan gejala TBC.
Selain itu, stigma sosial juga menjadi penghalang. Diagnosis TBC seringkali menimbulkan beban psikologis karena penyakit ini menular dan berpotensi menyebabkan pengucilan dari masyarakat.
Rumah Sakit Aisyiyah telah membentuk tim khusus yang berdedikasi untuk memerangi TBC. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA).