JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) gencar mendorong transformasi ekonomi desa yang terstruktur dan inklusif melalui pembangunan koperasi modern berbasis data dan infrastruktur konektivitas. Fokus utama adalah mendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dengan menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi dan pelatihan digital berjenjang bagi pengelola koperasi.
Inisiatif ini memastikan ketersediaan jaringan digital yang andal dan merata di wilayah prioritas KDMP, sekaligus memperkuat kemampuan digital pengelola koperasi melalui pelatihan sistematis. Pendampingan dilakukan secara kolaboratif dengan komunitas digital lokal dan dinas komunikasi daerah agar sesuai dengan kebutuhan spesifik tiap desa.
Kemkominfo menerapkan strategi berbasis data melalui pemetaan wilayah secara rutin. Contohnya di Kabupaten Klaten, seluruh desa dan kecamatan telah terhubung jaringan fiber optik dan Optical Distribution Point (ODP). Cakupan jaringan 4G mencapai 100 persen di wilayah pemukiman, tanpa adanya desa yang mengalami blankspot. Kecepatan internet rata-rata di wilayah ini mencapai 38,16 Mbps untuk download dan 19,03 Mbps untuk upload, menjamin ekosistem digital koperasi berjalan stabil dan berkelanjutan. Audit jaringan rutin dilakukan untuk menjaga kualitas layanan dan mengantisipasi lonjakan trafik.
Untuk memperkuat digitalisasi koperasi, Kemkominfo berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi (Kemenkop) untuk mengintegrasikan Digitalent Academy—platform pelatihan digital Kemkominfo—dengan super apps koperasi yang sedang dikembangkan. Integrasi ini dirancang untuk mendukung pengelolaan data anggota, transaksi nontunai, dan monitoring kinerja koperasi secara real time.
Kemkominfo memandang KDMP sebagai model ideal untuk mereplikasi digitalisasi ekonomi desa secara inklusif dan terukur. Koperasi ini menggabungkan layanan dasar, distribusi logistik, transaksi keuangan, dan pelatihan digital dalam satu wadah komunitas. KDMP Bentangan, Klaten, adalah contoh nyata dengan enam gerai dan lebih dari seribu anggota, membuktikan bahwa ekonomi kerakyatan dapat berjalan beriringan dengan transformasi digital yang tepat sasaran.
